Ambon (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IX Ambon provinsi Maluku menanam 1.000 anakan mangrove di pesisir Markas Komando Lantamal serta Negeri Kabauw, Pulau Haruku, Kabupaten Maluku Tengah.
"Penanaman mangrove sudah dilakukan sejak Senin (25/7) di Pesisir Pantai Waer Putih, Negeri Kabauw, Pulau Haruku, dan pesisir Desa Halong sebanyak 1.000 anakan," kata Komandan Lantamal IX Ambon Brigjen TNI Said Latuconsina, di Ambon, Selasa.
Danlantamal yang memimpin aksi penanaman mangrove atau bakau secara serentak di pesisir pantai bagian belakang Rumkital dr. FX. Suhardjo komplek Lantamal IX Halong.
Aksi penanaman mangrove yang dilakukan dari 77 lokasi dan dipimpin langsung oleh Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia dengan dengan memecahkan rekor MURI penanaman 1.000.377 mangrove.
Menurut Said, aksi penanaman mangrove serentak itu sebagai bagian dari upaya mencegah abrasi pesisir pantai, juga untuk menjaga dan melindungi ekosistem biota laut di masa mendatang. "Ke depan mangrove yang ditanam ini akan menjadi rumah berbagai biota laut berkembang biak, sehingga para nelayan tidak perlu jauh-jauh mencari ikan di laut," katanya.
Dia mengajak masyarakat Negeri Kabauw maupun yang bermukim di pesisir pantai Desa Halong untuk ikut menjaga dan merawat anakan mangrove yang ditanam sehingga dapat tumbuh subur dan memberikan dampak positif bagi kehidupan di masa mendatang.
"Setelah kegiatan penanaman ini tolong dirawat dan dijaga, kalau ada yang rusak atau mati kita ganti dengan anakan baru. Aksi ini juga menjadi contoh bagi masyarakat dan akan terus dikembangkan di di tempat lainnya" katanya.
Baca juga: PLN bantu 3.000 bibit mangrove untuk dukung pelestarian lingkungan
Dari segi ekonomis, katanya, penanaman mangrove berdampak pada peningkatan produksi ikan dan hasil laut lainnya, sehingga tentunya dapat meningkatkan ketahanan dan pendapatan warga pesisir.
"Mangrove pun memiliki potensi pengembangan ekowisata sekaligus menggerakkan ekonomi. Apalagi, ini didukung dengan letak geografis Maluku yang lebih dari 94 persen merupakan laut," ujar Said.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Maluku Abdul Asis Sangkala mengapresiasi aksi penanaman mangrove secara serentak dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia tahun 2022. "Aksi seperti ini perlu terus digalakkan di berbagai tempat di Maluku karena dampaknya menjaga pantai dari abrasi air laut sekaligus untuk konservasi lingkungan dan menjadi rumah bagi perkembangbiakan biota laut.
Baca juga: Lantamal IX tanam 1.000 anakan mangrove di Pulau Haruku, lestarikan lingkungan
Sebagai Wakil rakyat Asis menyatakan mendukung kegiatan seperti itu terutama yang dilakukan oleh kelompok pemuda sebagai bagian dari upaya membangun kesadaran mereka untuk menghindari diri dari hal-hal negatif, terutama penggunaan narkotika dan obat terlarang (narkoba).
Sedangkan Kepala BNN Provinsi Maluku Brigjen Pol Rohmad Nursahid berharap penanaman mangrove yang menandai pencanangan Negeri Kabauw sebagai desa percontohan Bersih dari Narkoba (Bersinar), bisa memotivasi masyarakat maupun pemuda negeri itu untuk peduli terhadap lingkungan masing-masing.
"Mari katakan tidak pada Narkoba. Jangan memakai dan jangan mendekati. Saya berharap setelah penanaman mangrove ini bisa dilanjutkan dengan kegiatan positif lain seperti olahraga untuk kebugaran jasmani dan menjadikan pemikiran positif," katanya.
Baca juga: Peneliti BRIN : Sampah plastik dominasi hutan mangrove Teluk Ambon, kelestarian lingkungan terancam