Ambon (ANTARA) - Balai pengelola transportasi darat (BPTD) Provinsi Maluku mengatakan selama Agustus pihaknya sudah tiga hari berturut-turut menghentikan pelayaran antarpulau Galala, Ambon, ke Namlea akibat gelombang tinggi.
“Sudah tiga hari berturut-turut dengan hari ini. Sama seperti waktu bulan lalu yang 5 hari berturut-turut, Kondisi nya serupa,” kata Kepala BPTD Maluku, Handa Lesamana, di Ambon, Senin.
Kata Handa, cuaca buruk hari ini mengakibatkan gelombang tinggi di sebagian besar perairan Buru sehingga pelayanan kapal penyeberangan Galala ke Namlea masih belum bisa beroperasi.
“Semoga segera membaik cuaca dan gelombangnya, dan semoga saja bulan ini tidak sampai lima hari berturut-turut,” katanya.
Menurut dia, pemberhentian pelayaran antarpulau ini, diberlakukan hanya untuk kapal yang melintasi perairan Pulau Buru saja.
“Hunimua, Liang, Ambon ke Waipirit Seram Barat masih bisa, karena jarak dekat dan terlindungi pulau-pulau.
Jadi selama ini masih aman meskipun gelombang tinggi,” ungkapnya.
Handa meminta kepda seluruh masyarakat yang ingin bepergian ke Namlea, atau ingin ke Ambon dari Namlea, agar bersabar, dan tidak terburu-buru.
“Kami mohon agar memaklumi bila pelayanan penyeberangan ditiadakan akibat gelombang tinggi karena keselamatan penumpang adalah yang diutamakan,” pinta Handa.
Berdasarkan informasi peringatan gelombang tinggi dari Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Stasiun Maritim Ambon, untuk laut Buru masih dalam kategori tinggi yakni, 2.5 hingga 4.0.
BPTD Maluku bersama kesyahbandaran akan memperbarui informasi kepada masyarakat pada setiap pukul 9.00 WIT setiap harinya.
Baca juga: KSOP Ambon tunda pelayaran kapal ke MBD dampak cuaca buruk