Nusa Dua, Bali (ANTARA) - Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut pembahasan sektor industri pada gelaran Trade, Investment, and Industry Ministerial Meeting (TIIMM) G20 menjadi momen bersejarah bagi Indonesia.
"Hari ini merupakan momen bersejarah bagi Indonesia, karena untuk pertama kalinya dalam sejarah G20, kita berkesempatan untuk berkumpul dan saling berbagi pandangan, tidak hanya membahas isu-isu terkait dengan perdagangan dan investasi, tetapi juga bersama-sama dengan isu industri secara lebih komprehensif, dalam satu kesatuan G20 Trade, Investment, and Industry Working Group di bawah Presidensi Indonesia," kata Menperin di Nusa Dua, Bali, Kamis.
Untuk itu Menperin menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta pada pembukaan TIIMM G20, karena perhelatan tersebut yang tidak hanya membahas isu perdagangan dan investasi, tetapi juga isu industri.
"Saya berharap pembahasan isu industri dapat terus dilakukan pada presidensi berikutnya," kata Menperin Agus Gumiwang.
Menperin memaparkan forum G20 lahir sebagai respons terhadap krisis ekonomi global pada 1997–1998, yang mendesak pemerintah menemukan solusi bersama agar dunia dapat keluar dari krisis yang berkepanjangan dan menciptakan pertumbuhan ekonomi yang kuat dan berkelanjutan.
Kini, lanjutnya, dunia kembali dilanda krisis multidimensi akibat pandemi COVID-19. Pembatasan sosial telah mengakibatkan penurunan atas permintaan barang dan jasa, mendisrupsi rantai pasok global dan mengakibatkan resesi secara keseluruhan.
"Tidak seperti krisis-krisis dunia sebelumnya, kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan 'konektivitas digital' pada krisis kali ini, yang kemudian mengakselerasi digitalisasi di berbagai aktivitas ekonomi," ujar Menperin.
Menurutnya, karakteristik dari digitalisasi yang tidak tatap muka itu kini menjadi semakin relevan, khususnya pada saat pandemi.
Karakteristik yang dibawa oleh era Revolusi Industri Ke-empat itu, kata dia, memungkinkan industri terus beroperasi dari jarak jauh meskipun dalam periode lockdown, membuat industri yang maju secara digital lebih mampu menghadapi dampak pandemi dan menyesuaikan dengan normalitas baru.
"Tantangan bagi kita sekarang adalah mengembangkan kebijakan yang lebih strategis untuk dapat beradaptasi dengan perubahan tersebut," kata Menperin.
Baca juga: Menperin: Sudah saatnya industri otomotif bergerak untuk bawa teknologi baru