Ambon (ANTARA) - DPRD Maluku mengajak masyarakat mengembangkan aneka pangan lokal dan memanfaatkannya sebagai salah satu langkah antisipasi terjadinya inflasi dalam kondisi sekarang akibat kenaikan harga Bahan Bakar Minyak.
"Kenaikan harga kebutuhan pokok bisa berdampak pada menurunnya daya beli masyarakat, padahal kita masih memiliki aneka pangan lokal yang potensial untuk dimanfaatkan lebih maksimal dengan harga terjangkau," kata ketua komisi II DPRD Maluku, Johan Lewerissa di Ambon, Jumat.
Inflasi Maluku pada triwulan II 2022, sesuai laporan Bank Indonesia menyebutkan pada triwulan II tahun ini Indeks Harga Konsumen Maluku tercatat mengalami inflasi sebesar 4,19 persen (yoy) dan lebih rendah dibandingkan triwulan I 2022 sebesar 4,33 persen (yoy).
Baca juga: Bambang Brodjonegoro sebut program bansos jaga APBN dan masyarakat dari inflasi
"Untuk mengantisipasi laju inflasi secara global akibat perang antara Rusia dan Ukraina, maka saya mengajak masyarakat untuk bisa memanfaatkan pangan lokal guna menunjang kehidupan masyarakat ke depan," ucapnya.
Pemanfaatan pangan lokal sekaligus dapat meningkatkan taraf hidup petani di Maluku.
"Kedepannya komisi II akan mengusulkan kepada pemda untuk menggodok sebuah peraturan daerah tentang perlindungan pangan lokal sebagai sebuah payung hukum," kata Lewerissa.
Pangan lokal bukan hanya soal bahan makanan dari umbi-umbian yang mengandung karbohidrat saja, tetapi juga sumber daya laut seperti rumput laut dan makanan laut lain sesuai ciri khas makanan pada tiap kabupaten/kota di Provinsi Maluku.
Baca juga: Kodam Pattimura turut budidaya cabai bantu Pemprov kendalikan inflasi, begini penjelasannya
Sebab pangan lokal di Maluku mengandung nilai gizi yang cukup tinggi, dan jika dilihat dari segi kesehatan, sangat memenuhi standar gizi yang berlaku.
"Saat ini kita belum mengalami inflasi, tapi dalam rangka mengantisipasinya lebih dini, perlu ada tindakan penyelamatan dengan pangan lokal yang perlu ditingkatkan, karena daya beli masyarakat untuk beras sangat sulit," ujar Johan.
Dia menambahkan, Pemprov Maluu bersama Universitas Pattimura Ambon telah mencanangkan penanaman cabai dan bawang merah beberapa waktu lalu sebagai bentuk sinergitas pemda dalam rangka menekan laju inflasi.
"Karena cabe dan bawang merah sangat dibutuhkan, baik di lingkup nasional maupun internasional dan itu pun merupakan cara untuk mengantisipasi laju inflasi," tandas Lewerissa.
Baca juga: Pemkot Ambon gelar operasi pasar murah tekan laju inflasi
Johan Lewerissa: Pemanfaatan pangan lokal bantu antisipasi laju inflasi di Maluku
Jumat, 30 September 2022 20:51 WIB