Ambon (ANTARA) - Kodam XVI/Pattimura mendukung berbagai upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Pemerintah Provinsi Maluku dengan menyediakan lahan khusus untuk dikelola dan ditanami tanaman cabai dan bawang merah.
"Kami mendukung upaya pengendalian inflasi yang dilakukan Pemprov Maluku melalui gerakan penanaman cabai dan bawang merah serentak di 11 kabupaten/kota di Maluku," kata Pangdam XVI/Pattimura Mayjen TNI Ruruh A. Setyawibawa, di Ambon, Rabu.
Dukungan itu dalam bentuk memberikan lahan seluas dua hektare yang dikelola Kodam Pattimura bersama Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, di Desa Poka, untuk dijadikan lokasi pencanangan program tersebut oleh Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno bersama Forkopimda setempat.
Baca juga: Pemprov Maluku canangkan penanaman serentak cabai dan bawang merah, begini penjelasannya
Lahan tidur yang telah diubah menjadi kebun Mutiara Pattimura ini sebenarnya telah dikelola dengan fokus tanaman holtikultura seperti kacang panjang, terong, tomat, gambas, labu siam, kemudian ditambah pengembangan cabai dan bawang merah.
"Penanaman cabai dan bawang merah ini untuk memperkuat kemampuan wilayah dalam menyediakan pangan kepada masyarakat Maluku. Kegiatan penanaman ini juga merupakan upaya memaksimalkan produksi dari produk unggulan pertanian yang menjadi konsumsi utama bagi masyarakat, apalagi cabai dan bawang merah menjadi komoditi penentu naiknya inflasi di Maluku," ujarnya.
Baca juga: Harga cabai merah di Ambon bergerak turun
"Kegiatan ini adalah langkah strategis untuk mendukung sektor pertanian yang dibutuhkan masyarakat. Upaya ini dapat menopang ekonomi masyarakat dan laju inflasi tidak terlalu berdampak pada ekonomi masyarakat, serta usaha di bidang pertanian juga dapat ditingkatkan," kata Pangdam.
Dia menegaskan, pihaknya berkomitmen untuk berkontribusi dalam menyukseskan program Pemprov Maluku dalam pengendalian inflasi pangan. "Kodam akan senantiasa membantu tercapainya program pembangunan di daerah baik pada aspek keamanan maupun kesejahteraan," katanya.
Gerakan menanam cabai dan bawang merah secara serentak di 11 kabupaten/kota di Maluku sebagai salah satu upaya mengendalikan laju inflasi, diantaranya gerakan tanam cabai serempak di lahan seluas 100 hektare di Kabupaten Maluku Tengah 30 hektare, Seram Bagian Barat (SBB), dan Kabupaten Buru masing-masing 20 hektare, serta Kota Ambon dan kota Tual serta Kepulauan Aru masing-masing seluas 10 hektare.
Sedangkan areal tanam bawang merah seluas 66,4 hektare tersebar di Maluku Tenggara seluas 34,3 hektare, Maluku Barat Daya 7,1 hektare, Kota Tual 5 hektare, Seram Bagian Timur 10 hektare, dan Maluku Tengah 10 hektare.
Bersamaan dengan pencanangan juga dibagikan bibit cabai dalam polybag sebanyak 12.700 anakan, di mana 10.200 anakan merupakan bantuan Kantor BI provinsi Maluku yang akan dibagikan kelompok masyarakat, sekolah, instansi pemerintah, kampus, tim PKK, serta kelompok penerima lainnya untuk dikembangkan secara mandiri di lingkungan masing-masing.
BI Maluku juga menyerahkan bantuan secara simbolik yakni satu unit alsintan cultivator untuk petani di Desa Taeno, Kota Ambon, satu unit mesin jahit karung kepada Gapoktan Wanareja, Pulau Buru, serta satu unit grand hause kepada pesantren Ishaka, Desa Batu Merah.
Selain itu, menurut Ilham, pihaknya juga mendapatkan dukungan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian dengan yang menyiapkan 50.000 anakan cabai yang akan dibagikan kepada para petani di Maluku.
Baca juga: BPS: Cabai dan bawang picu inflasi di Ternate
Kodam Pattimura turut budidaya cabai bantu Pemprov kendalikan inflasi, begini penjelasannya
Kamis, 22 September 2022 19:20 WIB