Ambon (ANTARA) - Masyarakat khususnya yang berusia lebih dari 50 tahun dianjurkan mengontrol kesehatan mereka secara rutin guna menghindari ancaman penyakit diabetes melitus, kata Anggota Komisi IV DPRD Maluku dr Elvyana Pattiasina.
"Rata-rata orang sudah memiliki kartu BPJS sehingga pemeriksaan tidak harus bayar dan fasilitasnya sudah tersedia, hanya saja kesadaran masyarakat untuk berpartisipasi dalam memeriksa kesehatan secara rutin itu masih kurang," kata dia di Ambon, Selasa.
Ia meminta masyarakat tidak menunggu sampai muncul keluhan baru melakukan pengontrolan kesehatan karena pencegahan lebih baik ketimbang menjalani perawatan.
Ia menjelaskan lewat pemeriksaan darah tepi, di mana jari pasien ditusuk dengan jarum, bisa dilakukan pemeriksaan kadar kolestrol dan asam urat.
Baca juga: Dokter: Tiga gejala spesifik diabetes yang harus diwaspadai
Gangguan ginjal, katanya, juga disebabkan tingginya kadar asam urat dalam darah seseorang, sedangkan kalau terlambat pengobatan maka ginjal bisa rusak.
"Diabetes ini juga disebut ibu sari segala penyakit dan kalau tidak cepat ditangani maka bisa memicu ke jantung, saraf, kebutaan pada mata karena kadar gula darah seseorang tinggi," kata Elvyana.
Dia mengatakan diabetes melitus tidak termasuk salah satu penyakit yang menyebabkan kematian di Indonesia dan bisa diterapi, asalkan pasien taat mengikuti anjuran dokter.
Penyebab utama penyakit ini, katanya, faktor keturunan, selain masalah pola konsumsi makanan dan minuman yang yang umumnya mengandung kadar gula tinggi.
Dari pola konsumsi makanan dan minuman seperti itu, katanya, jika tidak dibarengi dengan aktivitas maka kadar gula akan menumpuk dalam tubuh.
Baca juga: Dokter imbau jaga kondisi agar diabetes tidak sebabkan komplikasi mata
"Makanya kalangan anak muda saat ini juga cukup banyak yang rentang akan diabetes melitus akibat pola konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi tetapi tidak dibarengi kegiatan fisik," katanya.
Namun, katanya, untuk penyakit ini lebih banyak disebabkan faktor keturunan meskipun mereka tidak terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman seperti itu karena terbawa dari DNA.
"Tidak semua orang yang obesitas juga mengidap penyakit ini, dan bagi warga yang sudah berusia 50 tahun ke atas minimal memeriksa kesehatan sekali dalam seminggu terutama gula darahnya di puskesmas terdekat atau ke rumah sakit," kata Elvyana.
Baca juga: Penderita diabetes tetap berpuasa kecuali mengalami komplikasi
DPRD Maluku anjurkan warga kontrol kesehatan guna hindari diabetes melitus
Rabu, 9 November 2022 6:53 WIB