Ambon (ANTARA) - Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Provinsi Maluku berkolaborasi dengan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS Kota Ambon memberikan sejumlah seragam sekolah kepada siswa korban kebakaran Lorong Tahu, Kelurahan Rijali, Sirimau, Ambon.
Ketua DPD PKS Kota Ambon, Yusuf Wally mengatakan, seragam yang dibagikan kepada 25 siswa mulai dari tingkat SD, SMP, hingga SMA.
“Terhitung empat hari ini, ada sejumlah siswa yang menjadi korban terdampak kebakaran, pergi ke sekolah hanya dengan mengenakan kaos biasa, itu dikarenakan seragam sekolah milik mereka ikut ludes terbakar,” kata Yusuf, di Ambon, Kamis.
Baca juga: Pemkot Ambon siagakan posko kesehatan di lokasi pengungsi korban kebakaran
Menurutnya, PKS Kota Ambon, DPW PKS Maluku memandang hal ini penting dan perlu untuk membantu para siswa yang kehilangan seragam sekolah akibat kebakaran.
Selain itu, Yusuf mengaku, membagi-bagikan seragam sekolah, PKS juga turut memberikan bantuan berupa 100 paket karung beras ukuran 5 kilogram, telur dan juga mi instan.
"Meski tidak seberapa, tapi semoga ini bisa membantu meringankan beban para pengungsi korban kebakaran," ujarnya
Anggota DPRD Kota Ambon itu berharap, siapa pun juga dapat membantu mereka yang terkena musibah tersebut.
Baca juga: Kemensos salurkan bantuan kepada korban kebakaran Lorong Tahu Ambon
"Ada juga siswa yang belum tersentuh. Kiranya yang lain bisa membantu dengan memberikan mereka pakaian seragam sekolah," harapnya
Diberitakan, Kebakaran yang melanda kawasan Pasar Mardika terjadi sekira pukul 03.30 WIT. Ratusan rumah warga, kios dan lapak pedagang ludes terbakar. Lebih dari lima jam kobaran api baru bisa dipadamkan petugas pemadam kebakaran dibantu masyarakat.
Insiden tersebut, mengakibatkan tiga orang korban, dua di antaranya meninggal dunia, satu orang lainnya terkena luka bakar dan sudah dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Ambon. Kini, sebanyak 845 orang korban terdampak sedang mengungsi.
Penyebab kebakaran tersebut masih belum diketahui pihak kepolisian. Polisi juga telah memasang “Police Line” agar tidak ada aktivitas masyarakat di area kebakaran.
Baca juga: BC Maluku beri bantuan Rp20 juta bagi korban kebakaran Lorong Tahu