Kendari (ANTARA) - Gempa dangkal kedalaman 10 kilometer mengguncang wilayah Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe Selatan di Sulawesi Tenggara, Kamis pukul 13.00 WITA, demikian informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari.
Kepala Stasiun Geofisika Kendari, Rudin dalam keterangan tertulisnya diterima di Kendari, mengatakan gempa bermagnitudo 4,1 terletak pada koordinat 4,44 Lintang Selatan dan 122,61 Bujur Timur.
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas Sesar Lainea di Tenggara Lainea," katanya.
Baca juga: BMKG sebut gempa di Kuningan diduga akibat sesar Baribis Segmen Ciremai
Gempa tersebut, menurut Stasiun Geofisika Kendari berpusat sekitar 5,8 km Tenggara Lainea, Kabupaten Konawe Selatan Provinsi Sulawesi Tenggara pada skala II-III.
Pada skala II guncangan gempa bumi ini dilaporkan dirasakan di Kabupaten Konawe Kepulauan, dimana getaran dirasakan beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Kemudian pada skala III dirasakan di Kendari dan Konawe Selatan dimana getaran dirasakan nyata dalam rumah, dan terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
BMKG menyampaikan, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami.
Baca juga: BMKG laporkan gempa magnitudo 5,2 terjadi di Sumur Banten
"Hingga pukul 13.32 WITA, hasil monitoring BMKG menunjukkan terjadi satu aktivitas gempa bumi susulan," ujar dia.
BMKG mengimbau masyarakat khususnya di daerah tersebut agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Rudin juga meminta agar masyarakat memeriksa dan pastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah demi menghindari hal yang tidak diinginkan.*
Baca juga: Gempa susulan masih terjadi di Karangasem Bali