Jakarta (ANTARA) -
Panglima TNI selaku Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono mengatakan bahwa pembangunan sarana dan prasarana yang dimiliki oleh TNI, khususnya TNI AL, harus diimbangi dengan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista).
Dalam pembangunan sarana dan prasarana, kata Laksamana TNI Yudo Margono, tidak mengesampingkan tentang modernisasi alutsista.
"Setiap tahun anggaran, selalu membangun alutsitsa yang sifatnya alutsisa kapal-kapal patroli, kemudian pesawat latih, dan juga sea rider alat patroli penegakan hukum di seluruh jajaran, ini juga akan dipenuhi," kata Yudo saat meresmikan 16 unit pembangunan sarana dan prasarana secara serentak yang dibangun oleh jajaran Satuan Kerja TNI Angkatan Laut di seluruh Indonesia di Makolat Koarmada RI, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin.
Baca juga: TNI-Polri komitmen bersinergi cegah terorisme saat Natal dan Tahun Baru 2023
Menurut dia, pembangunan sarana dan prasarana di lingkungan TNI Angkatan Laut tidak kalah penting dengan menjalankan amanah pemerintah terkait dengan modernisasi alutsista TNI Angkatan Laut yang masuk dalam rencana strategis (renstra) dalam yang pembangunan kekuatan pokok minimum atau minimum esential force (MEF).
Dikatakan pula bahwa pembangunan sarana dan prasarana atau infrastruktur yang telah direncanakan sejak tahun lalu itu merupakan komitmen untuk peningkatan kesejahteraan prajurit TNI Angkatan Laut serta penguatan pangkalan pertahanan TNI AL.
"Tentunya nanti saya harapkan pada tahun 2023 kita akan lebih membangun sarana dan prasarana yang ada sesuai dengan RKKL 2023 yang sudah kita susun berbulan-bulan pada tahun 2022," ujarnya.
Yudo pun berpesan kepada seluruh jajaran TNI Angkatan Laut agar tetap melanjutkan program pembangunan sarana dan prasarana TNI Angkatan Laut pada masa mendatang.
Dalam kesempatan itu, Yudo juga mengingatkan kepada seluruh jajarannya agar tetap merawat dan menjaga seluruh sarana dan prasarana serta alutsista yang saat ini ada memperkuat jajaran di satuan masing-masing.
Mantan Pangkogabwilhan I itu meminta seluruh satuan kerja (satker) TNI Angkatan Laut agar tetap memprioritaskan penganggaran perawatan alutsista TNI Angkatan Laut di masing-masing satuan.
Selama masih bisa diperbaiki dan masih bagus, masih bisa dimanfaatkan di wilayah-wilayah kerja lanal dan lantamal, menurut dia, masih dipertahankan.
"Tentunya juga dicek peralatan alutsista maupun peralatan-peralatan yang sudah tua, yang sudah tua juga segera di-push sehingga nanti di dalam MEF sampai 2024, kebutuhan unsur kita sudah bisa dihitung berapa sebenarnya real persentase untuk memenuhi MEF tersebut," paparnya.
Baca juga: Prabowo temui Menhan Italia bahas modernisasi Alutsista Bila satker TNI AL dapat mengelola dengan baik anggaran yang telah diberikan oleh Pemerintah untuk pembangunan sarana dan prasarana serta pemeliharaan alutsista yang ada, termasuk pengadaan alutsista baru, kata dia, target MEF 2024 dapat mencapai antara 80 dan 85 persen.
Pada tahun 2022, kata dia, pihaknya sudah menghitung hanya tercapai 60 persen.
"Mudah-mudahan waktu 2 tahun nanti, 2023—2024, masih ada waktu 2 tahun. Kita sudah membangun alutsista yang ada dan juga menambah personel di satdik 1, 2, 3, dan nanti kemungkinan akan beroperasi Satdik 4, tentunya nanti dari sisi pemenuhan personel maupun alutsista bisa mencapai 80—85 persen, itu harapannya pada tahun 2024," kata Yudo Margono.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Panglima TNI: Pembangunan prasarana diimbangi modernisasi Alutsista