Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo memerintahkan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyediakan alat timbang dan pengukur tinggi badan anak pada setiap pos pelayanan terpadu (posyandu) di Indonesia.
"Yang berkaitan dengan USG (ultrasonografi), atau alat timbang, atau alat pengukur tinggi atau panjang badan. Itu harganya berapa sih USG itu? Anggaran menkes berapa sih? Kan gede banget (anggaran Kemenkes), tahun ini dibelikan semuanyalah," kata Jokowi saat membuka Rapat Kerja Nasional Program Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga, Kependudukan, dan Keluarga Berencana) dan Penurunan Stunting di Jakarta, Rabu.
Jokowi mengatakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) harus menyediakan alat-alat tersebut di setiap posyandu, sebagai upaya mencegah kekerdilan pada anak atau stunting dengan deteksi dini.
"Timbangan harganya berapa sih (harga) timbangan? Timbangan digital harganya berapa sih? Kan murah banget, masa nggak bisa membelikan negara sebesar kita ini. Untuk mengukur panjang badan atau tinggi anak, masa nggak bisa setiap posyandu itu ada," katanya.
Baca juga: Jokowi tegaskan di Indonesia tidak ada resesi seks
Jokowi kemudian menekankan bahwa Budi Gunadi Sadikin adalah figur mantan bankir yang seharusnya pandai dalam menghitung anggaran.
"Mestinya lebih pandai Pak Menteri daripada saya; yang paling penting tahun ini bisa diselesaikan semua," imbuhnya.
Jokowi pun menyampaikan bahwa Pemerintah telah menargetkan persentase stunting di Indonesia turun menjadi 14 persen pada 2024. Dengan kerja sama antara kementerian dan lembaga pemerintah non-kementerian (K/L) terkait bersama dengan pemerintah daerah, maka target itu bisa dicapai.
"Kembali ke target 14 persen itu, menurut saya, setelah kita lihat di lapangan, (itu) bukan target yang sulit. Hanya kita mau atau tidak mau. Asal kita bisa mengonsolidasikan ini dan jangan sampai keliru," ujar Presiden Jokowi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jokowi ingin semua posyandu miliki alat timbang dan pengukur badan