Ambon (ANTARA) - Dinas Pertanian (Disperta) Provinsi Maluku mengatakan PT Santos salah satu pengusaha yang akan mengembangkan investasi di Maluku khususnya di Pulau Seram hingga kini belum memberikan jawaban kapan dimulainya pengembangan tersebut.
"Perusahaan ini sudah masuk ke Maluku dua tahun yang lalu tepatnya di Kabupaten Seram Bagian Timur (SBT) khususnya untuk kembangkan tanaman tebu, namun tidak dapat diteruskan, karena itu mereka mencari alternatif lain," kata Kepala Dinas Pertanian Provinsi Maluku Ilham Tauda di Ambon, Jumat.
Perusahaan ini setelah melakukan riset dan siap melakukan penanaman tebu, akhirnya membatalkan niat mereka dikarenakan pada saat itu dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri (Permen) Perindustrian yang mengharuskan bahwa hasilnya harus diolah ditempat, maka mereka mengurungkan niat itu, sebab dari sisi skala produksi dirasa tidak cukup.
Karena itu mereka berencana untuk mengganti dengan komoditas yang lain, hanya saja sampai sekarang mereka masih dalam proses pengkajian, jadi belum ada jawaban dari pihak perusahaan.
Ilham Tauda mengatakan, secara teknis kita sudah memberikan pertimbangan teknis terutama dari sisi kesesuian baik dari sisi agro maupun dari sisi agroklimatologi (ilmu yang mempelajari tentang iklim yang berhubungan langsung dengan pertanian).
"Kawasan di SBT selain tebu, ada juga tanaman umur panjang yang cocok dikembangkan disana yakni pala, kelapa, dan juga jagung dan pisang," katanya.
Kita sudah ajukan itu ke perusahaan, dan sampai saat ini masih melakukan risetnya, sebab pihak perusahaan itu biasanya sebelum dilakukan penanaman mereka terlebih dahulu melakukan riset.
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa terlaksana, karena pengembangan yang nantinya akan mereka lakukan juga untuk mendukung pengembangan pertanian di daerah ini sekaligus menunjang peningkatan komoditas di Maluku," ujarnya.
Karena itu kita tunggu saja, masalah mereka rencana untuk mengganti dengan komoditas yang lain, hanya saja sampai sekarang masih dalam proses pengkajian, jadi belum ada jawaban dari pihak perusahaan.
"Yang pasti kami mengharapkan kehadiran mereka untuk mengembangkan usaha mereka disini, karena sangat menguntungkan daerah terutama pertumbuhan ekonomi, investasi, sekaligus menekan inflasi," katanya.