Ambon (ANTARA) - Ketua komisi II DPRD Maluku Johan Lewerissa menyampaikan pihak Bulog Divisi Regional Maluku memberikan jaminan masuknya impor beras dari luar negeri sebanyak 10.000 ton untuk persediaan pangan selama tiga bulan ke depan.
"Stok pangan berupa beras, terigu, atau pun minyak goreng tetap terjamin selama Ramadhan serta Idul Fitri, tetapi untuk persediaan pangan selanjutnya sudah ada jaminan dari Bulog," kata Johan di Ambon, Sabtu.
Menurut dia, pimpinan bersama anggota komisi II telah melakukan rapat koordinasi dengan pihak terkait termasuk Bulog untuk memastikan persediaan pangan sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Sementara Kepala Bulog Divre Maluku Saldi Adrin mengatakan, impor 10.000 ton beras asal Thailand, Vietnam, dan Pakistan oleh pemerintah untuk memenuhi cadangan pangan beras baik secara nasional maupun untuk kebutuhan rakyat Maluku.
"10.000 ton beras impor dijamin karena sudah ada kontrak Bulog Pusat dengan pemerintah Thailand, Vietnam, dan Pakistan sesuai tugas yang diberikan kepada Bulog untuk mengimpor 2 juta ton beras akibat gagal panen pada beberapa daerah di Indonesia," katanya.
Secara umum impor beras Indonesia 2 juta ton tetapi awalnya terealisasi 500.000 ton, dan salah satunya Maluku mendapatkan kuota 10.000 ton beras.
Dikatakan, kalau pun Maluku masih kekurangan persediaan maka Bulog akan datangkan dari Surabaya (Jatim) serta DKI Jakarta.
Karena 500 ribu ton yang didatangkan dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan itu disebar ke seluruh Indonesia untuk memenuhi kekurangan stok sebanyak 2 juta ton.
Ada Surabaya, DKI, dan lampung juga mendapatkan jatah impor, kecuali daerah surplus seperti Sulawesi Selatan tidak mendapatkannya dan nantinya sebagai penyangga untuk wilayah lain termasuk Maluku.
"Kami minta langsung untuk kapalnya masuk ke Maluku agar tidak singgah dan melakukan bongkar muat lagi di Pelabuhan Surabaya karena membutuhkan waktu," ucap Saldi Adrin.
Sehingga dijadwalkan awal Mei 2023 beras impor sudah masuk di Pulau Ambon guna mencegah kemungkinan terjadinya kekurangan stok.
Masalah kekurangan stok beras sudah menjadi isu nasional seperti Jawa Tengah, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulsel, Lampung, Palembang, disebabkan gagal panen sehingga stok beras nasional berkurang.
Pada 24 Maret 2023, Presiden menginstruksikan Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog mengimpor 2 juta ton beras, dan awal Mei ini masuk 5.000 ton untuk tahap pertama.