Ambon (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku sedang membahas rencana pengelolaan pasar dan terminal di daerah itu yaitu Pasar Mardika dan Terminal Batumerah.
"Kami lagi rapat koordinasi membicarakan lebih lanjut pengelolaan termasuk upaya memenuhi semua persyaratan sesuai ketentuan yang berlaku," kata Sekretaris Daerah Maluku Sadli Ie di Ambon, Minggu.
Menurut dia, Pemprov Maluku sejak Januari 2022 membangun pasar baru di Mardika untuk menampung ribuan pedagang dan dalam waktu dekat diharapkan bisa dioperasikan.
Gedung pasar baru empat lantai seluas 20.750 meter persegi ini menelan anggaran Rp122,6 miliar dari APBN 2021-2023 dan dikerjakan secara tahun jamak oleh PT Wijaya Karya Bangunan Gedung dan manajemen konstruksi PT Ciriajasa Cipta Mandiri
Kemudian pedagang sayuran dan ikan yang akan ditampung sebanyak 1.840 unit ditambah 1.086 kios untuk pedagang kaki lima.
"Terkait dugaan pungli di pasar dan terminal Mardika saat ini yang dinikmati oknum pejabat sesuai penjelasan DPRD Maluku, cek saja siapa yang bicara dan transparan bisa disebutkan, karena kita tidak tahu siapa pejabat yang menerima setoran," ucap Sekda.
Namun Sekda mengaku semua persoalan yang disampaikan DPRD provinsi menjadi atensi untuk dilakukan evaluasi, termasuk posisi Direktur RSUD dr. M. Haulussy Ambon.
Sementara Anggota DPRD Maluku Yantje Wenno mengatakan terkait dengan Pasar Mardika maka dalam rapat pimpinan DPRD dengan pimpinan fraksi dan komisi telah diputuskan pembentukan pansus Pasar Mardika.
Dia berharap lewat pembentukan pansus ini masalah Pasar Mardika bisa dibenahi secara baik sehingga hak para pedagang dapat terlindungi, termasuk seluruh pemangku kepentingan di sana, baik Pemerintah Kota Ambon maupun Pemerintah Provinsi Maluku.
Pemprov Maluku bahas rencana pengelolaan pasar dan terminal baru
Minggu, 9 April 2023 15:39 WIB