Ambon (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini untuk mewaspadai adanya gelombang pasang laut yang berpotensi banjir rob delapan wilayah pesisir di Provinsi Maluku.
Fenomena fase Bulan Baru dan Gerhana Matahari Hibrid pada tanggal 20 April 2023 berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut maksimum, Kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Maritim Ambon Ashar di Ambon, Selasa.
Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir pesisir (ROB) berpotensi terjadi di beberapa wilayah pesisir Indonesia termasuk Maluku.
Sejumlah wilayah yang berpotensi diantaranya pesisir wilayah Seram Bagian Barat, Seram Bagian Timur, pesisir Pulau Ambon-Lease, pesisir selatan Pulau Seram, wilayah Banda, Kepulauan Tanimbar, Kepulauan Kai, dan pesisir Kepulauan Aru.
Baca juga: BMKG: Cuaca ekstrem berpotensi meliputi sejumlah wilayah pada masa mudik
Potensi banjir pesisir katanya, secara umum berdampak pada aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan dan aktivitas di pemukiman pesisir.
Masyarakat diimbau untuk tidak panik serta selalu waspada dan siaga untuk mengantisipasi dampak dari pasang maksimum air laut.
"Secara umum banjir rob ini berdampak terhadap aktivitas masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir," katanya.
Selain itu memperhatikan update informasi cuaca maritim dari BMKG Maritim Ambon melalui call center BMKG 196, laman maritim.bmkg.go.id, media sosial BMKG atau dapat langsung menghubungi kantor BMKG terdekat.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG : Banjir rob berpotensi terjadi di sejumlah wilayah Maluku