Ambon (Antara Maluku) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BBPT) memberikan bantuan peralatan pengujian kadar residu pestisida yang dikhususkan untuk meneliti bahan sayur mayur maupun buah sega sebelum dipasarkan.
Kadis Pertanian Maluku, Syuryadi Sabirin, di Ambon, Selasa, mengatakan, peralatan tersebut dikelola Badan Ketahanan Pangan Daerah (BKPD) setempat dan nantinya ditempatkan di laboratorium Otoritas Konpetensi Ketahanan pangan Daerah (OKKPD) di desa Tulehu, kecamatan Salahutu, pulau Ambon.
"Saya diberitahu salah satu Kabid BKPD Maluku bahwa peralatan tersebut akan ditempatkan dan dioperasikan pada November 2011," ujarnya.
Menurutnya, staf BKPD Maluku telah mengikuti pelatihan di BPPT untuk mengoperasikan peralatan tersebut.
Syuryadi, yang sebelumnya adalah Kepala BKPD Maluku sebelum dilantik menjadi Kadis Pertanian setempat pada 8 Oktober 2011, menyatakan pihaknya sedang berkoordinasi agar semua sayuran maupun buah sebelum dijual para pedagang harus menjalani pemeriksaan di laboratorium OKKPD guna mengantisipasi kemungkinan terjadi kasus keracunan saat dikonsumsi masyarakat.
"Masih dipertimbangkan apakah petugas mendatangi sentra produksi sayuran dan buah-buahan ataukah para petani maupun pedagang membawanya sampel ke laboratorium," katanya.
Dinas Pertanian dan BKPD Maluku perlu mencari formula yang tepat untuk mekanisme proses pengujian di laboratorium tersebut sehingga ada kepatuhan dari para petani maupun pedagang.
Dia menyatakan, masyarakat jangan keliru menilai pengujian risidu pestisida dengan membandingkan kerja dari Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan (POM) yang dikhususnya untuk pangan.
"Kita tidak boleh pungkiri bahwa, ancaman pemanfaatan pestisida untuk proses pertumbuhan sayuran maupun produksi buah - buahan turut mengancam kesehatan masyarakat sehingga perlu diperiksa secara teliti sebelum dijual sehingga terjamin untuk dikonsumsi," tandasnya.
Lumbung pangan
Syuryadi juga mengklarifikasi soal bangunan lumbung pangan di desa Tulehu yang terkesan kurang terawat maupun peralatannya tidak ada.
Ia meyatakan. sebenarnya itu lumbung pangan desa dari masyarakat Tulehu yang difasilitasi BKPD Maluku dengan tujuan mengoptimalkan pengolahan maupun pemasaran tepung sagu warga setempat.
"Salah satu pengusaha memang menempatkan peralatannya di sana dengan tujuan mengolah tepung sagu dan mie, tapi saat ini bersangkutan tidak jelas keberadaannya sehingga pengelolaannya akan dibenahi kembali," katanya.
"Karena itu, pendamping kelompok usaha petani Sahid Lestalahu telah dipanggil untuk mempertanggungjawabkan pengelolaan lumbung pangan maupun laboratorium OKKPD sebelum peralatan Pengujian Kadar Residu Pestisida ditempatkan untuk dioperasikan di sana," tambahnya.
Menurut Syuryadi, BKPD Maluku telah menempatkan owen untuk mengolah tepung sagu dan alat produksi mie di lumbung pangan di desa Tulehu tersebut.
"Jadi Sahid Lestalahu yang juga pengawas dua bangunan di sana akan dimintakan pertanggungjawabannya sehingga biia terungkap owen dan alat produksi mie telah diambil kelompok petani ataukah pengusaha tersebut," tegasnya.
BPPT Berikan Alat Uji Residu Pestisida
Selasa, 18 Oktober 2011 8:39 WIB