Ternate (Antara Maluku) - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate, Maluku Utara (Malut) akan menjajaki kerja sama dengan Pemerintah Belanda untuk merevitalisasi Benteng Ford Oranje sebagai salah satu benteng peninggalan negara tersebut.
"Kita akan jajaki kerja sama dengan Belanda untuk merevitalisasi peninggalan Benteng Ford Oranje dengan pemerintah negeri kincir angin Belanda," kata Wali Kota Ternate, Burhan Abdurahman di Ternate, Rabu.
Penjajakan yang dilakukan oleh Pemkot Ternate sangat dimungkinkan, karena di dunia Benteng Oranje hanya terdapat di Nederland dan Ternate (Indonesia).
Ini terbuka lebar peluang untuk membangun kerja sama sama benteng kembar di dua negara tersebut.Hal ini, lanjut walikota terkait dengan upaya Pemkot Ternate saat ini tengah berupaya dalam rangka melakukan relokasi anggota TNI/Polri mendiami benteng oranje Ternate tersebut.
Pemkot, menurut data di Bagian Pemerintahan Setda Kota Ternate, menyediakan lahan untuk memindahkan anggota TNI ke bukit Sabia, Kelurahan Sangadji (Ternate Utara) dan anggota Polri ke kawasan perbukitan, kelurahan Fitu (Ternate Selatan).
"Peluang jajaki kerja sama benteng kembar, tidak tertutup kemungkinan berpotensi mendapatkan perhatian dari pemerintah negeri Belanda dalam rangka merelokasi anggota TNI/Polri tersebut.
Pemkot Ternate juga akan mempercepat pembangunan revitalisasi Benteng Ford Oranje di Kelurahan Gamalama, agar sebelum penyelenggaraan Sail Indonesia Morotai di Malut tahun 2012 revitalisasi benteng telah tuntas.
Sebelumnya, Kadis Kebudayaan dan Pariwisata Kota Ternate, Husen Alting Kota Ternate ketika dikonfirmasi menyatakan, Ternate akan menjadi pintu masuk peserta dan wisatawan yang akan menghadiri Sail Indonesia Morotai di Kabupaten Pulau Morotai tahun 2012, jadi revitalisasi Benteng Oranje akan dipercepat agar selesai sebelum penyelenggaraannya.
Benteng Oranje merupakan salah satu objek wisata andalan di Kota Ternate, namun kondisinya sangat memprihatinkan. Di kawasan benteng peninggalan Belanda itu terdapat permukiman.
Revitalisasi benteng yang dibangun sejak abad 17 tersebut akan menggunakan dana sharing dari pemerintah pusat dan APBD Kota Ternate, namun dana yang dibutuhkan untuk revitalisasi itu belum diketahui secara pasti.
Pemkot Ternate telah melakukan pertemuan dengan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata mengenai pengalokasian anggaran melalui APBD untuk revitalisasi Benteng Oranje dan sudah mendapat persetujuan untuk dianggarkan pada tahun 2012.
Sedangkan dan sharing untuk APBD Kota Ternate, kata Husen, akan diajukan dalam perubahan APBD tahun 2011, namun jumlah dananya belum diketahui karena masih akan dibicarakan dengan DPRD setempat.
Menurut Husen, Pemkot Ternate juga akan menertibkan kios Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada di depan Benteng Oranje, karena keberadaan kios yang semuanya tak berizin itu sangat mengganggu keindahan benteng Oranje.
Selain Benteng Oranje, di Kota Ternate ada lima benteng lainnya peninggalan Kolonial, diantaranya Benteng Tolucco, Benteng Kalamata dan Benteng Kastela yang kesemuanya sudah direvitalisasi oleh pemerintah pusat.