Ternate (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Chasan Boesoerie (CB) Ternate bekerja sama dengan RS Harapan Kita dalam upaya transformasi pelayanan kesehatan rujukan yang merupakan bagian dari rencana strategi Kementerian Kesehatan 2022-2024.
"Melalui perjanjian kerja sama ini insya Allah akan memudahkan masyarakat untuk berobat, apalagi diperlukan pengampuan layanan prioritas untuk 10 jenis penyakit," kata Gubernur Maluku Utara Abdul Gani Kasuba di Ternate, Rabu.
Berdasarkan hal tersebut Pemerintah Daerah Provinsi Malut melakukan kerja sama dengan Rumah Sakit Pengampuan melalui penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara Gubernur Maluku Utara dengan Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita dan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo untuk Layanan Kardiovaskular bersama Rumah Sakit Umum Chasan Boesoirie.
Gubernur mengapresiasi sekaligus mendukung kesepakatan bersama terkait jejaring pengampuan kordiovaskular. Gubernur juga mengucapkan terima kasih dengan adanya kerja sama ini dalam memberikan kemudahan dalam pelayanan kesehatan di Maluku Utara.
Selain itu, gubernur juga menginginkan agar rumah sakit Sofifi ke depan dapat diberikan fasilitas dalam memberikan akses pelayanan yang menghubungkan enam kabupaten/kota di Malut.
Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit jantung dan pembuluh darah Harapan Kita, Dr. dr. Iwan Kadota menyampaikan, salah satu tujuan dari program pengampuan ini mengacu pada salah satu pilar yakni transformasi layanan 10 penyakit utama.
Menurutnya di antara 10 penyakit tersebut, stroke dan pembuluh darah masih merupakan pembunuh nomor satu dengan kontribusi anggaran yang cukup besar.
Olehnya itu, pihaknya ingin memberikan transfer pengetahuan dari keterampilan dan peningkatan kemampuan kompetensi dan mutu layanan di semua provinsi.
Menurut Iwan dari 514 rumah sakit di kabupaten/kota di seluruh Indonesia diperlukan nota kesepahaman dari tiga kementerian yakni Kementerian Kesehatan, Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan.
Untuk Kementerian Kesehatan, ke depan akan memberikan bantuan berupa peralatan, sedangkan Kementerian Dalam negeri sudah memberikan instruksi untuk semua provinsi agar menyiapkan bangunannya dan kementerian keuangan memberikan bantuan dana beasiswa belajar baik untuk dokter maupun pelajar, baik untuk ASN maupun non ASN.
"Jadi target kami cuma satu, agar masyarakat daerah setempat jika mau berobat tidak perlu lagi di kirim ke Jakarta. Semua harus bisa diselesaikan di tingkat provinsi.". katanya.
Ia bertekad pada 2024, Provinsi Maluku Utara akan dicanangkan sudah bisa melalukan operasi bedah jantung terbuka.