Ambon (ANTARA) - Sosiolog Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon, Maluku Feky Manuputty mengemukakan keluarga berperan mencegah anak menjadi temperamen serta memiliki pengendalian diri yang baik dan berjiwa sosial saat berinteraksi di masyarakat.
"Keluarga berperan untuk merawat, memelihara dan melindungi anak dalam rangka sosialisasi agar mereka mampu mengendalikan diri dan berjiwa sosial," kata dia di Ambon, Selasa.
Ia menyampaikan hal ini menanggapi kasus dugaan tindak penganiayaan yang dilakukan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon menyebabkan seorang remaja tewas.
Menurut dia perilaku penganiayaan yang dilakukan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon berinisial (AT) tersebut dinilai sebagai bentuk kegagalan transformasi nilai-nilai budi luhur dari orang tua kepada anaknya.
“Ibunya seorang Ketua DPRD Kota Ambon, itu yang membuat seorang anak merasa bahwa di lingkungan tertentu dia memiliki kekuasaan sehingga saat merasa tersinggung, pelaku langsung mengambil tindakan yang sebenarnya tidak perlu untuk dilakukan,” ujar Feky.
Feky menjelaskan relasi kuasa berlangsung dalam tatanan yang memberi kesempatan bagi adanya peran kekuasaan (power). Pada kasus tersebut lantaran Ibu dari pelaku memiliki jabatan tertentu di Kota Ambon.
“Bisa jadi karena orang tuanya sibuk bekerja, jadi tidak dapat mengawasi perilaku anak. Apalagi peristiwa penganiayaan tersebut terjadi di lingkungan rumah pelaku,” ucapnya.
Disamping itu kata Feky, dari sudut pandang sosiologi keluarga, seorang anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang temperamental dikarenakan kurangnya fungsi pengawasan dari lingkungan terkecil dalam tatanan sosial yakni keluarga.
Ia menyampaikan setiap keluarga menginginkan kelangsungan suatu generasi yang baru dalam rumah tangga yang dapat memperoleh nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan harapan masyarakat.
Oleh sebab itu Feky menegaskan peran keluarga dalam membentuk moral seseorang sangat penting untuk menunjang proses sosialisasi di dalam masyarakat.
Bagi para orang tua, pengawasan terhadap anak bukan hanya tentang menanyakan kabar atau sekedar berfokus pada prestasi anak di sekolah saja.
“Akan tetapi waktu berkualitas yang dihabiskan bersama dengan keluarga menjadi ruang diskusi yang ringan untuk anak. Sehingga orang tua juga dapat mengarahkan anaknya tentang norma-norma yang berlaku. Dan anak pun tidak merasa kurang perhatian,” katanya menjelaskan.
Sebelumnya, Anak Ketua DPRD Ambon Elly Toisuta, berinisial AT melakukan penganiayaan seorang pelajar berinisial RRS hingga meninggal dunia. Tersangka AT kini ditahan di rumah tahanan Polresta Ambon.
Kasus tersebut saat ini tengah ditangani oleh Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau lease. Kasus tersebut menyita perhatian Polda Maluku untuk turun tangan dengan menurunkan tim asistensi dan pendampingan terhadap Polresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease terkait penyidikan kasus dugaan penganiayaan oleh anak Ketua DPRD Kota Ambon Elly Toisuta, berinisial AT.
Kabid Humas Polda Maluku Kombes M Roem Ohoirat menyebut Kapolda Irjen Lotharia Latif telah menurunkan tim yang dipimpin oleh direskrimum untuk memberikan asistensi dan pendampingan kepada kasat reskrim Polresta Ambon.
Hingga saat ini semua bukti dan fakta terus dikumpulkan penyidik agar kasus itu dapat segera diselesaikan.
Sosiolog: keluarga berperan besar cegah anak jadi temperamen
Senin, 7 Agustus 2023 15:59 WIB