Ambon (ANTARA) - Komunitas Moluccas Coastal Care (MCC) membagikan sebanyak 900 anakan pohon untuk penghijauan secara gratis kepada warga di Kota Ambon sebagai upaya mewujudkan lingkungan yang asri.
“Pembagian anakan pohon gratis ini sebenarnya sudah terus dilakukan oleh MCC setiap bulan dengan jumlah yang cukup banyak, dan ini diberikan gratis kepada masyarakat agar mereka bisa tanam di pekarangan rumah atau halaman kebun masing-masing,” kata Direktur MCC Teria Salhuteru, di Ambon, Rabu.
Sebanyak 900 anakan pohon gratis di antaranya 300 anakan cengkih raja, 100 anakan tabe buyah, 300 pucuk merah dan 200 bunga tanjung.
Kegiatan ini dilakukan untuk memperingati Hari Pariwisata Sedunia 2023 yang ke-43 atau World Tourism Day 2023 In Maluku, dengan tema “Green and Harmony”, berlangsung di Gong Perdamaian Dunia Ambon.
“Jadi kali ini adalah kolaborasi antara Dinas Pariwisata Maluku dengan MCC, dan Komunitas Kewang Muda Maluku di acara memperingati Hari Pariwisata Dunia,” ujarnya.
Teria menyebutkan, saat pembagian anakan pohon gratis berlangsung, masyarakat sangat antusias dan mengambilnya atas dasar inisiatif sendiri tanpa paksaan. Artinya, kesadaran menghijaukan bumi telah tumbuh di hati sebagian masyarakat.
“Sebanyak 900 anakan pohon ternyata bukan hanya dari warga Ambon, tapi ada juga yang mengambil untuk dibawa ke Pulau Seram, Maluku Tengah, Saparua bahkan Maluku Utara. Jadi sebenarnya dari hati masyarakat sudah tergerak dan sadar akan pentingnya menanam pohon,” jelas Teria.
Ia mengatakan MCC telah komitmen sejak 2017 melakukan kegiatan tersebut dalam rangka berupaya menyelamatkan lingkungan yang mana juga berdampak terhadap pariwisata.
“Saya berharap, ini terus dilakukan dan juga dapat menjadi perhatian masyarakat yang lain agar melakukan hal serupa yakni menciptakan lingkungan yang asri,” harap Teria.
Dalam perayaan Hari Pariwisata Sedunia di Gong Perdamaian Ambon, itu MCC juga diberi kesempatan untuk “talk show”. Pembagian 900 anakan pohon tersebut juga merupakan kerja sama MCC dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI melalui Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Maluku.