Washington (Antara Maluku) - Menganggur, berulangkali kehilangan pekerjaan dan masa singkat tidak bekerja, mungkin berkaitan dengan peningkatan risiko "acute myocardial infarction" (AMI/serangan jantung), demikian satu laporan yang disiarkan di Archives of Internal Medicine.
Menurut studi itu, banyak orang dewasa di Amerika Serikat terserang rangkaian ketidak-stabilan pekerjaan, tapi tak banyak diketahui mengenai dampak kumulatif dari banyak kehilangan pekerjaan dan menganggur pada resiko AMI.
Dalam Health and Retirement Study itu, yang dilakukan melalui wawancara selama 1992 sampai 2010, Matthew Dupre dan rekannya dari Duke University meneliti hubungan antara dimensi berbeda mengenai menganggur dan resiko AMI pada 13.451 orang dewasa AS berusia dari 51 sampai 75 tahun.
"Hasilnya memperlihatkan beberapa pola dari kondisi menganggur pada masa lalu dan sekarang bagi kondisi serangan jantung. Meskipun resiko bagi AMI paling mencolok pada tahun pertama setelah orang kehilangan pekerjaan, status pengangguran, jumlah kumulatif kehilangan pekerjaan dan waktu kumulatif menganggur, masing-masing, berkaitan dengan peningkatan resiko AMI," tulis para peneliti tersebut. (C003)