Ambon (ANTARA) - Sebanyak 31 orang siswa sekolah lansia angkatan pertama dari Bina Keluarga Lansia (BKL) Nusa Indah Negeri Hutumuri di Ambon, Maluku di wisuda.
Jumlah peserta lansia yang wisuda yaitu sebanyak 31 wisudawan dan wisudawati, setelah mengikuti pembelajaran Sekolah Lansia selama enam bulan dengan frekuensi 12 kali pertemuan, kata Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Maluku, Renta Rego, di Ambon, Rabu.
"Wisudawan dan wisudawati merupakan angkatan pertama sekolah lansia di Maluku, untuk mendapatkan pendidikan dan pelatihan tidak hanya dari aspek kesehatan namun juga dari aspek lain yang disebut dengan tujuh dimensi lansia dimensi fisik, sosial, spiritual, ekonomi, psikososial, lingkungan, dan emosi, " katanya.
Ia mengatakan, sekolah lansia dilaksanakan dua kali dalam satu bulan didampingi tim BKL yaitu dokter dan perawat Puskesmas Negeri Hutumuri, psikolog,guru pendidikan jasmani dan pengurus sekolah lansia dan kader Bina Keluarga.
Peserta sekolah lansia dari berbagai latar belakang kemudian berkumpul untuk saling berbagi pengalaman, belajar, dan menginspirasi satu sama lain.
"Tujuannya tidak hanya sekedar memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membangun komunitas yang kuat dan tentunya saling mendukung satu sama lain," katanya.
Dari 31 wisudawan tersebut, terdapat satu orang wisudawan tertua dengan usia 84 tahun, dan selama proses belajar tidak ada yang absen atau sakit selama pelaksanaan sekolah lansia.
Penjabat Wali Kota Ambon, Bodewin Wattimena menyatakan, sekolah lansia merupakan wujud dukungan kepada orang tua dalam menjalani usia lanjut.
"Kita sepakat bahwa orang tua ketika memasuki masa lansia keberadaan mereka bukan menjadi beban, tetapi harus menjadi teladan bagi anak cucu dengan tetap produktif di usia lanjut, " Katanya.
Program yang dilaksanakan di bawah naungan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) itu resmi dibentuk di Ambon sejak Juni 2023, menyasar kalangan lansia langsung mendapat respons yang sangat positif.
Pemkot Ambon berharap, sekolah lansia BKL Nusa Indah menjadi contoh bagi kabupaten dan Kota lain di Provinsi Maluku dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu peserta sekolah lansia, Benjamin Patalala menyatakan, Lansia ketika dipercayakan mengikuti program sekolah lansia, banyak menemui tantangan hambatan dari lingkungan.
"Tetapi kami berkomitmen keberadaan kami mampu menyelesaikan tugas dari pemerintah dengan baik sehingga hari ini bisa diwisuda,
walaupun dengan lutut dan tangan gemetar, tetapi kami maju tak gentar, " katanya.