Ambon (Antara Maluku) - Sebanyak 14 orang mahasiswa pascasarjana Universitas Pertahanan Indonesia (Unhan) berkunjung ke Ambon untuk melakukan peninjauan lapangan dalam rangka menganalisis penanganan serta dampak berbagai konflik sosial di Maluku.
"Kunjungan ke Ambon ini dalam rangka penelitian, pengabdian masyarakat serta kuliah kerja dalam negeri (KKDN) mahasiswa pascasarjana Unhan," kata Dekan Fakultas Pertahanan, Unhan Indonesia, Marsekal Muda Usra Hendra Harahap, disela-sela pertemuan dengan Gubernur Maluku Karel Albert Ralahalu di Ambon, Senin.
Delapan orang diantara mahasiswa pascasarjana program studi Peperangan Asimetris Unhan Indonesia tersebut berasal dari TNI sedangkan enam lainnya adalah sipil yang memperoleh beasiswa dari negara untuk belajar tentang masalah-masalah pertahanan negara.
Hendra Harahap yang didampingi Dosen Pertahanan, Unhan Andi Widjajanto menampik adanya unsur politik politik dan lainnya dibalik kuliah kerja dalam negeri para mahasiswa untuk untuk mempelajari masalah konflik di Maluku, selain hanya tahapan dari program akademis yang diikuti serta pengabdian masyarakat.
Para mahasiswa Universitas Pertahanan tidak hanya berkunjung ke Ambon tetapi juga di beberapa daerah lainnya di tanah air. Khusus mahasiswa program studi Peperangan Asimetris memilih lokasi Ambon untuk melakukan tugas pengabdian masyarakatnya.
"Latar belakang dipilihnya Kota Ambon karena para mahasiswa ingin melihat sinergitas atau kerja sama antara Pemerintah Provinsi bersam TNI-Polri mengatasi kemungkinan terjadinya konflik sosial yang berujung munculnya kerusahan massal, separatisme maupun terorisme," katanya.