Tual (Antara Maluku) - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama republik Indonesia Prof. Dr. Abdul Djamil, MA menegaskan, pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tidak boleh hanya mengejar kualitas tetapi harus berdampak meningkatkan kebangunan rohani dan perilaku umat Muslim.
"Kualitas pelaksanaan MTQ maupun juara yang dihasilkan saja tidak cukup, tetapi harus juga meningkatkan kebangunan rohani para peserta dan dapat ditularkan dalam keluarga," kata Dirjen Abdul Djamil dalam sambutan tertulis dibacakan Sekretaris Ditjen BImas Islam, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, M.Ag pada pembukaan MTQ XXV tingkat Provinsi Maluku, di Kota Tual, Minggu (5/5) malam.
Dia mengakui, penyelenggaraan MTQ baik di tingkat kabupaten - kota, provinsi serta nasional saat ini semakin memasyarakat setelah kerja keras bertahun-tahun untuk membangunnya.
Karena itu, penyelenggaraannya tidak hanya mencari peserta terbaik mewakili mewakili daerahnya ke tingkat lebih tinggi, tetapi harus benar-benar bermanfaat untuk membangun kualitas iman peserta yang Islami.
Begitu pun kecintaan terhadap Alquran tidak hanya sebatas membaca saja, tetapi diresapi dan direnungi serta diamalkan dalam kehidupan setiap hari.
Keterlibatan generasi muda terhadap kitab suci umat Islam tersebut, tidak hanya terhenti saat mengikuti MTQ, tetapi mereka harus terus didorong untuk membaca, mempelajari serta mengamalkannya.
"Butuh peran semua pihak untuk mendorong generasi muda mempelajari dan mencintai seni membaca dan menulis Alquran, sekaligus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari," tandasnya.
Umat Muslim juga diimbau untuk membangun kesadaran bersama memahami dan mengamalkan isi kandungan Alquran dan mengamalkannya terus menerus, sehingga tidak luntur diterpa perkembangan jaman yang semakin pesat.
"Karena itu butuh kerja keras semua pihak untuk membangkitkan kesadaran iman dan rohani umat untuk menjadikan Alquran sebagai pedoman hidupnya setiap saat," katanya.
Prestasi
Dirjen Abdul Djamil juga menyampaikan apresiasi sejumlah pimpinan negara terhadap keberhasilan Maluku sebagai tuan rumah penyelenggaraan MTQ Tingkat Nasional ke-XXIV, di Kota Ambon, Juli 2012, karena berdampak besar meningkatkan harmonisasi dan kerukunan antarumat beragama.
"Apresiasi tersebut disampaikan sejumlah pimpinan negara kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan kemudian diteruskan kepada Menteri Agama Suryadharma Ali untuk menyampaikan apresiasi tersebut kepada pemerintah dan seluruh masyarakat Maluku," katanya.
Menurut para kepala Negara termasuk Presiden Yudhoyono penyelenggaraan MTQ di Ambon melibatkan partisipasi semua umat beragama, memberikan kesan sangat mendalam terhadap peningkatan nilai-nilai kerukunan hidup antarumat beragama di tanah air maupun di dunia, maupun rasa saling menghormati antarpemeluk agama.
Keberhasilan penyelengaraan MTQ di Maluku tersebut, tandas Dirjen, diabadikan dalam kalender tahun 2013 dan dibagikan kepada semua daerah untuk memotivasi.
Dirjen berharap MTQ XXV tingkat provinsi Maluku di Kota Tual hingga 15 Mei, dapat berdampak besar memperkokoh persatuan dan kesatuan serta kerukunan umat beragama di Maluku maupun di daerah lainnya, termasuk menyatukan agama dengan adat istiadat untuk mewujudkan persaudaraan sejati di tengah-tengah masyarakat Maluku.
Kemenag: MTQ Harus Tingkatkan Kebangunan Rohani
Senin, 6 Mei 2013 6:33 WIB