Jakarta (ANTARA) -
Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan Kemenpan RB Erwan Agus Purwanto mengatakan kepindahan ASN ke IKN tersebut menyesuaikan dengan agenda pergantian pemerintahan lama ke pemerintahan baru.
Hingga kini, lanjutnya, pemerintah masih membahas pemberian tunjangan khusus bagi ASN yang pindah ke IKN, tetap dengan mempertimbangkan kapasitas fiskal negara.
Baca juga: OIKN: 60 persen sampah di IKN harus bisa didaur ulang
"Nanti akan segera disampaikan terkait dengan tunjangan-tunjangan khusus bagi ASN batch pertama yang akan pindah ke IKN," tambahnya.
Erwan menamnahkan perencanaan itu bersifat dinamis karena mempertimbangkan kondisi di lapangan. Sehingga, kalau target belum tercapai, maka akan disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan.
"Perencanaan itu dinamis; ada target, ada realisasi," katanya.
Baca juga: IKN dibangun sebagai kota ramah lingkungan dan individu
Sebelumnya, Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengatakan jumlah ASN angkatan pertama yang akan pindah ke IKN sebanyak 6.000 orang, karena ketersediaan tempat belum memadai.
Anas menyebut saat ini di IKN baru terdapat 47 tower, yang satu di antaranya berisi 60 unit tempat hunian untuk ASN, anggota TNI, anggora Polri, pejabat eselon I, dan lain sebagainya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kemenpan RB sebut ASN mulai bekerja di IKN pada Oktober 2024