Realisasi Penyaluran KUR di Maluku Lamban
Kamis, 15 Juli 2010 15:27 WIB
Realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat di Provinsi Maluku sejak 2008 hingga kini tergolong lamban karena baru mencapai Rp33 miliar dari target di atas Rp100 miliar
Pejabat sementara Pimpinan Bank Indonesia Maluku, Bandoe Widiyarto, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi C DPRD Maluku di Ambon, Kamis, mengatakan, "Dana bantuan tersebut telah kami kucurkan kepada 11.000 debitur yang tersebar di 11 Kabupaten dan Kota."
Rapat dengar pendapat yang dipimpin ketua komisi, Jafet Damamain, mempertanyakan kebijakan BI terkait realilsasi penyaluran dana KUR serta bantuan Kelompok Usaha Bersama (KUBE) bagi para nelayan yang mengembangkan rumput laut di Maluku.
Menurut Widyarto, lambannya penyaluran KUR disebabkan berbagai kendala seperti terbatasnya informasi mengenai Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang visibel tapi belum diketahui kredibilitasnya, dan minimnya aspek pembinaan dari para pendamping UMKM.
"Tapi dengan adanya tambahan salah satu bank penyalur KUR, yakni Bank Pembangunan Daerah (BPD), diharapkan realisasi penyalurannya lebih cepat karena bank ini memiliki jangkauan yang cukup luas sampai di kabupaten dan kecamatan," katanya.
Ia mengungkapkan, Bank BRI selama ini merupakan bank penyalur KUR terbesar di Maluku, dan aktivitasnya sudah berjalan sejak 2008. Dengan bergabungnya BPD sejak Mei 2010, diharapkan realisasi penyaluran KUR ke depannya bisa lebih dipercepat.
BI, kata Widyarto, juga akan melakukan sosialisasi dan pembinaan lewat seminar khusus mengenai KUR kepada masyarakat untuk mendukung realisasi program penyaluran KUR kepada masyarakat.