Ambon (Antara Maluku) - Dirjen Pemasaran Pariwisata Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) Esthy Reko Astuty menegaskan, Festival Teluk Ambon (FTA) 2013 menjadi ajang penting mempromosikan besarnya potensi pariwisata di Maluku.
"FTA sangat menarik untuk disaksikan dan event ini menjadi salah satu daya tarik bagi wistawan untuk datang ke Ambon," kata Esthy saat membuka FTA 2013 di Ambon, Rabu.
Esthy didampingi Wakil Gubernur Maluku Said Assagaff dan Kepala Dinas Pariwista Maluku, Vera Tomasoa mengakui Maluku memiliki potensi besar di bidang pariwisata di antaranya wisata bahari, budaya, alam serta kuliner yang mampu menarik minat kunjungan wisatawan dalam dan luar negeri.
Begitu pun industri kreatif seperti kerajinan kerang-kerangan dan produk olahan cengkeh dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat daerah lain.
"Maluku telah dikenal masyarakat dunia sejak abad ke-16 sebagai daerah penghasil rempah utama dunia. Ini peluang yang perlu dimanfaatkan guna menjadikan daerah ini sebagai salah satu daerah tujuan wisata andalan di Indonesia," kata Esthy.
Ia berharap festival Teluk Ambon berdampak menjadikan Kota Ambon sebagai daerah transit wisatawan yang akan berkunjung ke Kabupaten - Kota lain di Maluku.
Ia mencontohkan objek wisata pantai di Desa Sawai, Seram Utara, Maluku Tengah akhir-akhir ini menjadi salah satu objek yang banyak menarik perhatian wisatawan dalam dan luar negeri untuk berkunjung dan menikmati keindahan alam bawah lautnya.
Sementara itu wakil Gubernur Maluku, Said Assagaff menegaskan penyelenggaraan FTA dengan tema "The Greatest History of Indonesia" dimaksudkan untuk memperkuat citra Maluku sebagai salah satu provinsi yang berjasa terhadap lahirnya Republik Indonesia.
"Makna dari tema ini mengingatkan kita betapa kaya dan indahnya bumi Maluku dengan hasil cengkeh dan pala yang menjadi `magnet` bangsa Eropa melakukan ekspansi dagang ke daerah ini abad 16 lalu," kata Said.
FTA yang berlangsung selama tiga hari dimeriahkan dengan berbagai kegiatan antara lain arombae manggurebe, foto bawah laut, perahu semang wanita, renang estafet, mancing tradisional, voli pantai dan festival kuliner,
Selain itu pameran industri kerajinan, arkheologi, lomba lukis siswa, karnaval budaya, konser orkestra suling bambu "Molluca Bamboowind", festifal Hawaian Band, nyanyi tunggal, serta musikalisasi dan puisi.