Jakarta (ANTARA) - Perjalanan Albania kian berat saja dalam Piala Eropa 2024 karena dalam pertandingan terakhir Grup B Euro 2024 harus berhadapan dengan Spanyol yang sudah mengalahkan dua tim yang kelasnya di atas Albania, yakni Kroasia dan Italia.
Spanyol dan Albania segera bertemu Selasa dini hari esok pukul 02.00 di Dusseldorf Arena, dalam pertemuan antara tim yang selalu menang melawan tim yang mungkin sama sekali tak mendapatkan poin dalam turnamen di Jerman ini.
Bukan hanya Spanyol terlalu perkasa bagi mereka setelah mengalahkan Kroasia 3-0 dan kemudian Italia 1-0, tapi juga karena catatan pertemuan dengan La Roja yang tak berpihak kepada Albania "Si Merah Hitam" atau Kuqezinjte.
Sebelum ini kedua tim sudah pernah bertemu delapan kali. Semua dari delapan laga itu dimenangkan oleh Spanyol, termasuk pertemuan terakhir pada 26 Maret 2022 dalam laga persahabatan ketika Spanyol menang 2-1.
Dalam delapan pertemuan itu, Spanyol memasukkan total 31 gol dan hanya kebobolan tiga kali. La Roja bahkan pernah pesta 9 gol tanpa balas ke gawang Albania dalam laga kualifikasi Euro pada Desember 1990.
Oleh karena itu, bisa disebut perjalanan Albania dalam Piala Eropa keduanya setelah Euro 2016 ini semakin berat saja, padahal mereka memuncaki babak kualifikasi Euro 2024.
Perjalanan terjal Albania sudah dimulai sebelum kickoff Euro 2024 karena mereka dikandangkan bersama tiga tim kuat Eropa dalam Grup B.
Tapi masih ada peluang bagi Albania. Mereka tetap memiliki kesempatan mencatat kemenangan pertama di Grup B yang juga pertama kala melawan Spanyol dan kedua dalam turnamen Euro setelah menang 1-0 dari Rumania dalam fase grup Euro 2016.
Kabar baiknya bagi Albania, Spanyol mungkin mengistirahatkan pemain-pemain kuncinya ketika menghadapi mereka Selasa dini hari esok itu. Yang jadi masalah, tak ada perbedaan kualitas antara pemain lapis pertama dan lapis kedua Spanyol.
Halaman berikut: Albania tampil mengesankan, tapi berada di grup yang angker Berisiko
Albania mungkin mendapatkan hasil yang lebih baik jika tidak ada dalam grup neraka seperti Grup B ini. Albania sudah tampil mengesankan sehingga bisa menyulitkan Spanyol. Mereka menyulitkan baik Italia maupun Kroasia, yang mereka imbangi 2-2.
Dari dua pertandingan terdahulu, Albania mencetak total 3 gol dari total 19 peluang yang 9 di antaranya tepat sasaran. Mereka juga kebobolan 4 gol.
Total, dalam dua pertandingan sebelumnya, Albania melepaskan 682 umpan dengan penguasaan bola rata-rata 47 persen dan rata-rata akurasi 84 persen.
Angka-angka itu cukup bagus untuk tim berperingkat FIFA 66, namun menghadapi tim-tim berperingkat jauh lebih tinggi di atas mereka.
Kini mereka menghadapi tim berperingkat 8 dunia, yang memiliki statistik lebih menyeramkan, setelah mencetak 4 gol tanpa kebobolan, dari total 31 peluang yang 13 di antaranya tepat sasaran.
La Roja juga melepaskan total 1.049 umpan, dengan rata-rata akurasi 90 persen dan rata-rata 52 persen penguasaan bola.
Angka ini menjadi jaminan bahwa pertandingan di Dusseldrof Arena nanti itu tetap berjalan sengit dan menarik, walau Spanyol mungkin tergoda untuk tidak sengotot seperti dalam dua pertandingan sebelumnya.
Manajer Luis de la Fuente mungkin tertarik dengan ide mengistirahatkan sejumlah pemain pentingnya, tapi itu bisa berisiko merusak citra kuat Spanyol.
Dengan sudah mengemas enam poin dan memasukkan empat gol tanpa kebobolan, Spanyol seketika mengubah statusnya menjadi calon kuat juara Euro 2024. Mereka sudah teruji karena telah mengalahkan dua tim kuat Eropa; Italia dan Kroasia.
Sulit bagi Spanyol untuk merusak predikat yang sudah begitu baik, apalagi Albania bukan tim biasa-biasa yang tidak datang ke turnamen ini sebagai pelengkap. Statusnya sebagai juara grup kualifikasi adalah salah satu buktinya.
Oleh karena itu, Spanyol tetap menganggap serius laga ini, karena berkaitan dengan reputasi dan gengsi. La Roja sudah melihat bagaimana Albania merepotkan Kroasia dan Italia, sehingga meremahkan mereka bukan pilihan tim asuhan Luis de la Fuentei.
Halaman berikut: Meski mungkin merotasi pemain, Spanyol tetap tampil menekan Menekan
Satu pemain yang hampir pasti tak bisa diturunkan oleh de la Fuente adalah Rodi yang tak bisa tampil karena mendapatkan kartu kuning dalam dua pertandingan terdahulu Spanyol.
De la Fuente juga mungkin mengistirahatkan bek tengah Nacho dan pemain sayap Ayoze Peres, karena masalah otot dan hamstring. Dia juga bisa memberi kesempatan kepada pemain-pemain yang belum merasakan laga Euro 2024.
Yang pasti dia tetap menempatkan tiga penyerang dan tiga gelandang, dalam formasi 4-3-3. Tetapi kini dia bisa mencoba trisula baru Feran Torres, Joselu dan Mikel Oyarzabal.
Sebaliknya, Sylvinho kemungkinan tak akan membongkar skuad yang sudah memberikan satu poin kepada Albania setelah memaksa Kroasia bermain seri 2-2 melawan mereka.
Untuk itu, masih dalam formasi 4-2-3-1, Sylvinho masih akan memasang pemain yang sama dengan sewaktu mengimbangi Kroasia.
Dia akan kembali berharap kepada peran sentral Kristjan Asllani bagi Albania, yang bisa menjadi sosok paling menentukan yang memimpin Albania untuk mengancam catatan 100 persen La Roja dalam turnamen ini.
Dalam dua pertandingan sebelumnya, Asllani yang menjadi poros ganda bersama Ylber Ramadani tapi berorientasi lebih menyerang, menjadi pemain Albania yang paling banyak menciptakan peluang dan mengirimkan umpan.
Sementara itu Rey Manaj yang dinaikkan statusnya oleh Sylvinho menjadi starter pada laga melawan Kroasia, akan kembali lebih dipilih sebagai ujung tombak serangan Albania ketimbang Armando Broja.
Meskipun Spanyol menurunkan muka-muka baru dan Albania memanggul beban berat akibat catatan buruk selama menghadapi La Roja, pertandingan ini tetap menyajikan permainan menekan yang enak ditonton.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Spanyol vs Albania: Gengsi La Roja diuji ambisi besar Si Merah Hitam
Spanyol vs Albania: Gengsi La Roja diuji ambisi besar Si Merah Hitam
Senin, 24 Juni 2024 11:24 WIB