Ambon (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) Kantor Wilayah (Kanwil) Maluku mengajak masyarakat meningkatkan moderasi beragama melalui digelarnya Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) se-Provinsi Maluku guna menjaga persatuan dan kesatuan serta kerukunan di daerah itu.
“Saya mengajak kepada kita semua untuk terus menyemaikan moderasi beragama, yakni sikap keagamaan yang moderat, tidak kaku dan tidak berlebih-lebihan,” kata Kepala Kanwil Kemenag Maluku H. Yamin dalam keterangan yang diterima di Ambon, Senin.
Pasalnya, kata dia, umat Muslim harus menjaga kerukunan, menjaga persaudaraan, menjaga persatuan karena itu merupakan kekuatan utama untuk mewujudkan Maluku yang religius.
Oleh sebab itu pelaksanaan MTQ tingkat Provinsi Maluku di Kota Ambon hendaknya menjadi sumber kesejukan melimpahnya ukhuwah Islamiyah.
“Dengan mendengar lantunan Al Quran hati kita harusnya terasa damai dan tenteram. Perasaan damai dan tenteram ini harus kita rawat dan wujudnyatakan dalam kehidupan sehari-hari,” ujarnya.
Ia melanjutkan Al Quran sendiri merupakan petunjuk bagi manusia dan bahkan menjadi sumber inspirasi bagi ulama dan akademisi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang akhirnya menghadirkan kemajuan bagi kehidupan manusia.
“Saya juga mengajak kita semua untuk memandang MTQ Maluku bukan hanya sebagai rutinitas, bahkan lebih dari itu saya mengajak kepada kita semuanya jadikan MTQ suntikan energi bagi umat Islam Maluku untuk membumikan Al Quran dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.
Sementara itu Penjabat Gubernur Maluku Sadali Ie menyampaikan, pelaksanaan even-even keagamaan seperti ini mempunyai posisi yang sangat vital dan strategis dalam rangka pembangunan mental spiritual bangsa, karena masalah moral atau mental spiritual akan sangat menentukan masa depan peradaban bangsa.
"Sebagaimana syair Arab yang berbunyi suatu bangsa akan tetap eksis atau terkenal karena budi pekertinya, tetapi kalau budi pekertinya hancur maka bangsa itu akan hancur bersama hancurnya budi pekerti itu," ujar Sadali.
Maka dari itu, ia berharap pelaksanaan acara-acara keagamaan seperti ini hendaknya tidak membuat kafilah terjebak pada kegiatan seremonial saja, tetapi seharusnya dapat menangkap makna dan intisarinya, serta berimplikasi secara signifikan terhadap pembangunan akhlak dan peradaban bangsa.
"Dalam konteks ini, pelaksanaan MTQ sejatinya dapat meninggalkan jejak-jejak peradaban, yang ditandai dengan terjadinya perubahan pola pikir, kebiasaan, karakter dan pola hidup, yaitu dari pemikiran yang sempit kepada pemikiran yang terbuka dan transformatif, dari pola hidup yang konfliktual kepada kehidupan yang rukun dan damai," terangnya.
MTQ Provinsi Maluku digelar 21-28 Juni 2024 dengan melibatkan sebanyak 353 peserta dari 11 kabupaten dan kota. Mereka mengikuti tujuh mata lomba.