Ambon (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengintensifkan pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) di Maluku dengan menggelar rapat koordinasi teknis perencanaan dan jaring masukan dalam pengembangan operasi, usaha mikro dan kecil, dan kewirausahaan 2025-2029 di Kota Ambon.
“Agenda rapat koordinasi teknis perencanaan adalah salah satu upaya mencapai perencanaan arah kebijakan yang tepat sasaran guna melahirkan dokumen rencana strategis 2025-2029 mengingat tahun 2024 ini merupakan tahun transisi perencanaan pembangunan nasional,” kata Sekretaris Kementerian Koperasi UKM Arif Rahman Hakim, MS dalam keterangan yang diterima di Ambon, Kamis.
Ia menjelaskan bahwa 2024 juga merupakan tahun terakhir Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025 serta Rancangan Teknokratik RPJMN 2025-2029 yang menjadi blueprint dalam perencanaan pembangunan nasional.
“Oleh sebab itu kegiatan ini dihadiri para peserta dari seluruh provinsi di Indonesia dan para pelaku UMKM asal Maluku yang juga memamerkan produknya,” tuturnya.
Dalam kunjunganya ke Ambon Arif Rahman Hakim, juga meninjau fasilitas PLUT KUMKM Maluku yang juga merupakan lokasi diadakannya diklat Sertifikasi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) bagi para pendamping UKM di Provinsi Maluku.
Diklat ini merupakan sebuah kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun anggaran 2024 yang dilimpahkan kepada Dinas Koperasi UKM Provinsi Maluku melalui UPTD Balai Pendidikan dan Pelatihan kelas A sebagai wujud nyata kontribusi dan komitmen Pemerintah Pusat dalam pengembangan SDM pendamping UMKM di Maluku.
Arif Rahman Hakim mengingatkan para pendamping untuk bekerja dengan hati yang ikhlas dalam melakukan pendampingan bagi para pelaku usaha mikro. Ia juga mengimbau beberapa hal penting yang harus diperhatikan dan dimiliki oleh para pendamping diantaranya kemampuan berkomunikasi serta spesialisasi bidang.
“Kegiatan bisnis itu kan sangat luas, tidak bisa satu orang itu menguasai seluruh ilmu, seluruh rangkaian pengetahuan keterampilan yang dibutuhkan untuk memberikan pendampingan, sehingga penting tim kita ini juga membagi spesialisasi,” katanya menjelaskan.
Arif Rahman Hakim juga berharap para pendamping dapat mandiri dalam hal mencari informasi dan pengetahuan guna mengembangkan potensi diri.