Ambon (ANTARA) - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku memastikan melahirkan pengawas yang berintegritas demi mewujudkan pemilihan kepala daerah (Pilkada) berkualitas.
“Demokrasi yang berjalan harus berkualitas, sehingga perlu ditunjang dengan penyelenggara yang berintegritas, khususnya Panwascam sebagai garda terdepan saat pengawasan Pilkada,” kata Koordinator Divisi Pencegahan, Pengawasan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu Maluku Daim Baco Rahawarin, di Ambon, Rabu.
Hal ini disampaikannya dalam kegiatan pembekalan dan penguatan kapasitas melalui bimbingan teknis (Bimtek) yang berlangsung selama empat hari, sejak 2 hingga 6 Juli 2024.
Ia mengatakan, Bimtek ini merupakan momentum strategis dan pertama kali digelar dengan mengumpulkan seluruh pengawas kecamatan (Panwascam) se-Maluku.
“Pemilu 2024 telah dijalankan dengan sukses, aman dan lancar. Namun masih banyak yang harus dievaluasi untuk memantapkan pelaksanaan Pilkada pada 27 November 2024 yang tahapannya mulai dijalankan saat ini,” ujarnya.
Menurutnya, semakin banyak partisipasi publik, semakin memudahkan kerja - kerja pengawasan. Oleh karena itu Bawaslu dan jajaran termasuk Panwascam harus bersinergisitas dengan semua pihak untuk tidak saja menjadi pemilih, tetapi juga membantu mengawasi pilkada.
Sementara itu, Koordinator Divisi Sumber Daya Manusia Organisasi dan Diklat Bawaslu Maluku Stevin Melay menegaskan, Bimtek ini juga dalam rangka memastikan dan menjaga profesionalisme dan integritas Panwascam.
“Saya minta kawan-kawan serius dan taat ikuti Bimtek ini hingga selesai. Karena proses ini dan segala hak yang melekat pada kita dibiayai dari uang rakyat,” katanya.
Bimtek ini menurutnya, penting dan strategis dalam upaya menguatkan tugas dan kewajiban seluruh Panwascam berkaitan dengan pengawasan di setiap tahapan. Salah satu yang sedang berjalan ialah tahapan pencocokan dan penelitian (Coklit) data pemilih.
“Tolong dampingi pengawas kelurahan/desa (PKD) dalam pengawasan Pantarlih untuk Coklit, agar semua warga Maluku yang memiliki hak pilih bisa terdaftar,” kata Stevin.
Sebagai pengawas Pemilu di tingkat kecamatan, Panwascam akan dihadapkan dengan tantangan yang sangat besar, yaitu Pilkada, dinamika politik lokal yang tentu berbeda dengan Pilpres dan Pileg.
“Jika Pileg 2024 lalu, ada 12 gugatan Pileg di Maluku masuk di MK, artinya tugas kita selaku pengawas dalam melakukan pengawasan belum maksimal. Maka perlu serius dan kerja maksimal. Kita harus pastikan bahwa setiap tahapan Pilkada tidak ada perselisihan yang dibawa ke MK,” katanya tegas.