Ambon (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) menargetkan Kabupaten Maluku Barat Daya (MBD) terlistriki 100 persen pada tahun 2029.
General Manajer PLN UIW MMU, Awat Tuhuloula mengatakan, Kabupaten MBD direncanakan akan terlistriki 100 persen pada 2029 dengan berbagai skema seperti skema integrasi PLTS.
“MBD tahun 2029 direncanakan dapat terlistriki 100 persen, namun secara bertahap disesuaikan dengan beberapa hal termasuk alokasi anggaran," katanya di Ambon saat menerima kunjungan Komisi C DPRD Kabupaten MBD, Jumat.
Pihaknya membutuhkan dukungan dari DPRD Kabupaten MBD untuk membantu dalam hal menjembatani instansi terkait dengan kendala-kendala seperti akses jalan yang belum memadai, dan beberapa kondisi lain yang menjadi tantangan pembangunan infrastruktur kelistrikan.
Selain itu, percepatan penambahan pelanggan listrik desa yang saat ini masih terkendala biaya pemasangan baru juga diharapkan agar dapat diperhatikan.
"Membangun infrastruktur kelistrikan di daerah terluar memiliki banyak tantangan, mulai dari akses jalan dan kondisi tanah yang tidak memadai, jaringan listrik melewati pohon produktif warga, keterbatasan finansial calon pelanggan hingga cuaca ekstrem yang kadang tak menentu," katanya.
Namun demikian, PLN UIW MMU berupaya mencari jalan keluar untuk setiap tantangan tersebut.
“Kami menyediakan peralatan mumpuni untuk kemudahan mobilisasi tiang di lokasi yang bertebing. Selain itu juga berkoordinasi dengan pemangku kepentingan terkait, untuk persoalan pengamanan jaringan kelistrikan, terutama ranting pohon,” katanya.
Upaya PLN UIW MMU untuk menghadirkan energi berkeadilan bagi masyarakat MBD, telah dimulai dengan berbagai langkah dan inovasi.
Hal ini dapat dilihat dengan adanya sejumlah infrastruktur kelistrikan yang telah dibangun hingga 2024.
Ia memaparkan, Juni 2024 PLTD Tepa, PLTD Letwurung, dan PLTD Serwaru telah menyala, walaupun masih kurang dari 24 jam.
Sementara PLTD Eray siap untuk dinyalakan, begitu juga dengan beberapa PLTD lainnya yang siap menyala hingga akhir 2024.
“Kami sudah siapkan beberapa upaya, salah satunya dengan melakukan survei pada lokasi yang dimaksud sekaligus berusaha untuk menambah jam nyala ke 12 hingga 24 jam di PLTD dimaksud, namun sekali lagi tetap bertahap karena perlu kajian dan pengusulan lebih lanjut ” kata Awat.
Sementara itu, Ketua Komisi C DPRD Kabupaten MBD, Frits F. Pera menyampaikan aspirasi masyarakat terkait kebutuhan listrik di daerah itu.
Selama ini masyarakat memimpikan mendapatkan akses kebutuhan listrik yang merata salah satunya yakni penyalaan 24 jam.
“Saya yakin pemerataan akses listrik bisa diwujudkan bersama melalui sinergi yang selalu ditingkatkan, sehingga tujuan dan harapan kita akan akses listrik berkeadilan itu dapat terealisasi," katanya.
Baca juga: PLN UIW MMU operasikan empat mesin tambahan di kabupaten MBD