Ambon (ANTARA) - Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) boquet dan foto tukang foto keliling meraup keuntungan berlipat dari wisuda Universitas Pattimura (Unpatti) Ambon Maluku.
"Untuk boquet bunga harganya bervariasi mulai dari Rp50 ribu untuk yang paling kecil, dan ini banyak diminati keluarga para wisudawan untuk diberikan kepada mereka yang diwisuda," kata salah satu penjual boquet, Dori di Ambon, Kamis.
Ia mengatakan harga boquet yang dijualnya pun bervariasi mulai Rp50 ribu hingga Rp100 ribu untuk boquet yang dilengkapi dengan hiasan boneka kecil di dalamnya.
Semua boquet tersebut merupakan hasil kerajinan tangan oleh dua pelajar tingkat Sekolah Dasar (SD) di daerah tempatnya tinggal yakni Suli, Maluku Tengah.
"Mereka yang membuat lalu saya yang memasarkan," ucapnya.
Menurutnya untuk sekali perayaan wisuda di Unpatti, dirinya bisa meraup keuntungan hingga Rp2,5 juta dalam sembilan jam menjajakan dagangannya saat prosesi wisuda berlangsung.
Hal senada dikatakan penjual boquet lainnya, Florencia yang menjual boquet berukuran besar dengan mematok harga Rp90 ribu untuk boquet yang paling murah dengan motif hiasan mata uang rupiah.
"Kami melihat peluang bagus dari acara wisuda, beruntungnya pihak Unpatti juga memfasilitasi kami dengan menyediakan tenant-tenant jualan seperti yang kami tempati saat ini," ucapnya.
Tak hanya pedagang boquet, para pemotret keliling pun melihat peluang bisnis dari perayaan wisuda di Unpatti. Dengan tenant yang disediakan oleh pihak Unpatti, para pemotret itu mendirikan mini studio untuk prosesi pemotretan bagi para wisudawan.
"Kalau di saya tarifnya Rp350 ribu bisa ganti latar belakang dua kali dan itu sudah termasuk 15 kali jepretan gambar," ucap salah satu pemptret, Leo.
Menurutnya bisnis pemotretan merupakan salah satu yang paling diminati saat acara seperti ini. Mengingat banyaknya wisudawan memanfaatkan kesempatan wisuda sekali seumur hidup itu.
"Mengenakan toga bersama orang tua atau orang terkasih tentu sangat sayang jika dilewatkan, bisnis ini mengabadikan momen yang tak bisa diulang kembali," ucapnya.
Sementara itu merespon hal tersebut pihak Unpatti sendiri memanfaatkan halaman sekitar auditorium kampus sebagai tenant UMKM agar tak menimbulkan kemacetan di depan jalanan kampus.
"Langkah ini juga agar para pelaku usaha bisa berjualan dengan nyaman," kata Rektor Unpatti Prof Freddy Leiwakabessy.