Ambon (Antara Maluku) - Yayasan Lingkar Pemberdayaan Perempuan dan Anak (LAPPAN) Ambon akan menggalang kaum perempuan di Kota Ambon untuk menjadi relawan pengawas Pemilu Legislatif 9 April 2014.
"Aksi sejuta relawan ini kami kaitkan dengan peringatan Hari Perempuan Internasional 8 April," kata Direktur LAPPAN Ambon Baihadjar Tualeka, di Ambon, Sabtu.
Ia mengatakan kegiatan itu dimaksudkan agar perempuan khususnya ibu rumah tangga, mahasiswa, perempuan komunitas dan korban kekerasan non partisan dapat ambil peran sebagai pilar demokrasi.
Para relawan tersebut akan bekerja mengawasi jalannya pemilihan umum mulai dari kampanye hingga hari pencoblosan di wilayah tempat tinggal masing-masing.
"Ini untuk mendorong demokrasi di Maluku bisa berjalan dengan baik dan aman, tentunya itu mengandalkan independensi dalam mengawasi jalannya pemilu, nantinya Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Maluku akan menyediakan surat pendaftaran bagi para relawan," katanya.
Lebih lanjut Baihadjar mengatakan, aksi sejuta relawan tersebut juga menjadi seruan bagi kaum perempuan di Ambon untuk tidak `golput` dan menggunakan hak pilihnya dengan benar, yakni dengan memilih wakil rakyat yang berkualitas.
"Kami khawatir banyak calon legisaltif yang pragmatis dan tidak memiliki ideologi untuk perubahan di masyarakat. Karena itu kami akan mengajak masyarakat untuk bagaimana melakukan rekam jejak terhadap mereka agar nantinya tidak salah pilih," katanya.
Ia menambahkan penggalangan relawan demokrasi lebih difokuskan kepada kaum perempuan di tingkat basis yang selama ini terabaikan dan tidak terlibat dalam penguatan pendidikan politik.
"Melalui momen Hari Perempuan Internasional, ini menjadi aksi solidaritas dan konsolidasi gerakan perempuan untuk sama-sama menjadi pilar bagi demokrasi dan kebangsaan," ujarnya.
LAPPAN Galang Perempuan Ambon Jadi Relawan Demokrasi
Sabtu, 8 Maret 2014 7:37 WIB