Ambon (ANTARA) - Tiga pasangan calon (paslon) gubernur dan wakil gubernur Maluku memaparkan visi dan misi mereka dalam debat publik perdana yang berlangsung di salah satu hotel di Ambon, Sabtu.
Pasangan calon nomor urut 1 Jefry Apolly Rahawarin-Abdul Mukti Keliobas (JAR-AMK) menyampaikan visinya yakni Maluku rumah besar yang sejahtera.
Kemudian, misi mereka tercantum dalam lima poin, mewujudkan pembangunan yang berkarakter sosial, budaya, dan integritas, memanfaatkan lingkungan, sumber daya dan jasa untuk ekonomi masyarakat
Mengoptimalkan tata kelola pemerintah daerah yang terukur, efisien, dan efektif, membangun sistem sosial yang adaptif dan dinamis dan menjamin kesejahteraan masyarakat dan pendapatan daerah yang bertahap dan terukur.
“Semua yang kami lakukan itu, kami berkomitmen lewat tagline kami “Beta Janji, Beta Jaga”,” katanya.
Sementara itu, pasangan calon nomor 2 dua, Murad Ismail-Michael Wattimena (MI-MM), visi yang disampaikan pasangan paslon ini, yakni menjadikan Maluku sebagai provinsi yang maju, berbudaya, berdaya saing, inklusif, berkelanjutan, dan berbasis sumber daya kepulauan.
Pasangan dengan Tegline Maluku Maju mengusung delapan poin misi, yang mereka sebut sebagai “Maluku Bakulele, Maju, Bertransformasi 2024-2029.”
Berikut misi yang menjadi fokus utama, peningkatan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, dan unggul, peningkatan prodaktivitas dan hilirisasi potensi unggulan daerah, peningkatan tata kelola pemerintahan yang adaptif, berintegratif, inovatif, dan berbasis digital.
Peningkatan iklim usaha yang kondusif untuk pengembangan investasi dan penguatan daya saing daerah, peningkatan sosial budaya dan lingkungan hidup untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan.
Percepatan pembangunan dan pemerataan pembangunan infrastruktur dan konektivitas antar daerah, peningkatan kualitas layanan publik yang inklusif dan meningkatkan koordinasi keselarasan dan sinergitas pembangunan daerah.
Sedangkan yang terakhir paslon nomor urut 3, Hendrik Lewerissa-Abdulah Vanath (HL-AV) sebagai yang terakhir memaparkan visi mereka yakni, melakukan transformasi Maluku menuju Maluku yang maju, adil sejahtera untuk menyongsong Indonesia emas tahun 2045.
Ia menyampaikan ada tujuh misi yang utama, peningkatan tata kelola pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat yang berkeadilan, inklusif, transparan dan akuntabel, mengentaskan kemiskinan dan mengurangi pengangguran dengan menerapkan program dan kegiatan yang tepat sasaran, efisien dan efektif.
Membangun dan menghasilkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, kompeten, dan berdaya saing, dengan melibatkan peningkatan kualitas lembaga pendidikan pelatihan dan melibatkan sebanyak mungkin partisipasi perempuan pemuda dan penyandang kaum disabilitas.
Membangun serta memperbaiki kondisi infrastruktur baik kuantitas maupun kualitas untuk mendorong konektifitas antar dan intra wilayah di Maluku, mengelola lingkungan daerah pulau-pulau kecil, pesisir dan mengelola SDA di Maluku secara bertanggung jawab, terencana dan berkelanjutan.
Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan memastikan pemerataan ke seluruh wilayah di Maluku, untuk mencegah disparitas, atau kesenjangan pembangunan antara daerah di Maluku, mendorong revitalisasi fungsi dan peran lembaga sosial kemasyarakatan, agar dapat berperan merekatkan kohesifitas antar masyarakat, tentu dengan filosofi hidup orang basudara di Maluku, berbasis adat budaya, kearifan lokal dan mendorong masyarakat untuk
“Seorang kepala daerah yang handal adalah seseorang yang mampu mengidentifikasi masalah dan tantangan oleh rakyat dan daerahnya serta dapat merancang programnya sebagai solusi dan jalan keluar terhadap masalah tersebut,” ucap Hendrik.
Ketua Divisi SDM, Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Provinsi Maluku Wawan Kurniawan mengatakan, debat menjadi satu tahapan penting menjelang pelaksanaan pilkada.
Tujuannya agar publik dapat mengetahui visi-misi dan program yang disiapkan masing-masing kandidat untuk dilaksanakan di lima tahun kedepan.
"Harapan kita debat bisa menjadi bahan referensi bagi masyarakat dalam menentukan pemimpin Maluku untuk lima tahun kedepan," kata Wawan.
Menurutnya, debat juga diharapkan dapat memberikan edukasi politik kepada masyarakat Maluku, sehingga dapat menggunakan hak pilihnya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
"Mari kita jaga tahapan ini dengan baik, jaga kedamaian dan persaudaraan untuk Maluku yang mampu bersaing di kancah nasional maupun internasional," imbaunnya