Ambon (Antara Maluku) - Pelayanan kurang maksimal dari Pimpinan Terminal transit bahan bakar minyak (BBM) Waiyame Ambon membuat puluhan pengemudi mobil tangki dari berbagai agen dan pangkalan melakukan aksi protes secara damai ke DPRD Kota Ambon.
"Aksi ini untuk menyampaikan keluhan dari hati nurani terkait persoalan yang dihadapi di lokasi pengisian BBM di Terminal Transit Desa Waiyame, Kecamatan Teluk Ambon, sejak beberapa hari belakangan ini, kata Imanuel P., perwakilan dari para pengemudi dalam pertemuan di ruang sidang utama DPRD Kota Ambon, Senin.
Dia menjelaskan, tindakan Pimpinan Terminal transit Waiyame John Pabontong mengurangi nosel telah menimbulkan keterlambatan penyaluran minyak tanah ke sejumlah desa yang ada di Kota Ambon dan terkesan terjadi kelangkaan minyak tanah.
"Biasanya nosel yang disediakan untuk pengisian mobil tangki selama ini ada dua, namun yang terjadi saat ini yang disediakan hanya satu. Akibatnya kami harus antri berjam-jam," ujarnya.
Selain itu, ada beberapa ketentuan yang dimintakan pihak Manager di Terminal Transit juga sudah dipenuhi para pengemudi mobil tangki, namun dari pihak Pertamina sendiri selalu mengabaikan.
Ketua DPRD Kota Ambon Reinhard Toumahu bersama dua anggota lainnya dari Komisi II yang menerima kedatangan mereka meminta agar para pengemudi ini sebaiknya menyampaikan keluhan ini dalam bentuk surat masuk sebab sekarang ini DPRD Kota Ambon sedang menjalani masa reses sehingga anggota yang terlibat dalam Komisi II tidak berada di tempat untuk membahasnya.
Kemudian, lanjutnya, surat secara tertulis disertai dengan segala persoalan yang dihadapi para pengemudi dan ditandatangani oleh semua pengemudi dan dimasukan ke DPRD Kota Ambon pasti akan dibahas.
"Bila perlu Pimpinan pertamina dalam hal ini Manager Terminal transit Waiyame dan Hiswana migas juga diundang untuk rapat bersama membahas persoalan yang terjadi," ujarnya.
Dia mengatakan, hari ini dewan tidak bisa mengambil keputusan sebab selain anggota DPRD menjalani masa reses pihak pihak yang berkepentingan seperti haswana migas maupun Pertamina tidak hadir di DPRD Kota Ambon , hal ini disebabkan karena rekan - rekan pengemudi mobil tangki tidak memberi informasi ke DPRD terlebih dulu.
"Jelasnya DPRD Kota Ambon akan menindaklanjutinya dalam waktu dekat apabila surat yang diajukan rekan-rekan pengemudi sudah dimasukan ke DPRD Kota Ambon," katanya.