Ambon (Antara Maluku) - Akses pembiayaan terhadap pengembangan usaha menjadi kendala utama bagi pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), kata Direktur Utama PT PNM Persero Parman Nataatmadja, di Ambon, Sabtu.
"Sejak dulu UMKM punya permasalahan klasik, yang paling utama belum tuntas tertangani adalah kendala terhadap akses pembiayaan usaha," kata Dirut PNM itu.
Parman menyatakan, selain masalah pembiayaan usaha, para pelaku UMKM juga dihadapkan berbagai kendala lainnya, seperti akses pasar dan pemasaran, tata kelola manajemen keuangan, dan akses terhadap informasi serta keamanan.
Padahal, menurutnya, jika dilihat dari kontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi yang sangat signifikan, UMKM memiliki peran strategis dalam menjaga stabilitas negara. Tapi dalam praktiknya banyak sektor UMKM sering menghadapi ketidakpastian dan ancaman kegagalan bisnis.
Oleh karena itu, Parman mengatakan, pengembangan UMKM perlu mendapat perhatian besar dari berbagai pihak agar dapat berkembang lebih kompetitif bersama para pelaku ekonomi yang lainnya di Indonesia.
Dikatakannya PNM sendiri sebagai lembaga keuangan non-bank milik negara memiliki peranan khusus dalam menjawab semua tantangan yang dihadapi UMKM selama ini, khususnya menyangkut permasalahan terhadap akses pembiayaan usaha, pemasaran dan manajemen keuangan.
"Manajemen keuangan dan keamanan sangat penting bagi pelaku UMKM untuk menjaga kesehatan bisnis dan memitigasi berbagai ancaman serta persaingan yang semakin dinamis," ucapnya.
Lebih lanjut Parman mengatakan, TNI selaku unsur utama pertahanan negara juga punya andil yang cukup besar dalam memberikan jaminan keamanan, menciptakan kondisi yang lebih kondusif bagi tumbuh kembanganya usaha.
Karenanya, kemitraan dalam bidang usaha perlu dikembangkan lebih luas, tidak hanya antara pengusaha dengan lembaga keuangan tetapi juga dengan TNI selaku aparatur penegak hukum.
"Nilai-nilai kedisiplinan dan keberanian yang ditanamkan kepada militer perlu juga ditularkan kepada para pelaku UMKM," ucapnya.