Ambon (ANTARA) - Majelis Latupati Kota Ambon menyerukan masyarakat untuk menjadi pemilih cerdas dan bijak dengan bersama-sama menolak politik uang di momentum Pilkada Serentak 2024.
"Mari bersama menjadi pemilih cerdas dan bijak dengan bersama-sama menolak politik uang, yang mengotori dan merusak proses demokrasi," kata Ketua Majelis Latupati Kota Ambon, Reza Valdo Maspaitella, di Ambon, Maluku, Selasa.
Ia mengatakan, tahapan pilkada jangan dirusak dengan praktik politik uang, karena berdampak merusak moral dan mental masyarakat.
Salah satu cara mewujudkan pemilu yang jujur, adil, damai, beradab, dan beradat yakni tidak melakukan praktik politik uang dalam pemilu.
Sesuai Undang- Undang nomor 10 tahun 2016 pasal 187 A, bahwa politik uang akan mendapatkan sanksi pidana penjara dan denda materiil.
"Jangan menggunakan cara-cara curang dalam berpolitik guna menunjukkan diri sebagai pemimpin yang beradab," ujarnya
Pihaknya juga mengajak masyarakat, secara bersama menciptakan keadaan kondusif dengan saling menghargai pilihan masing-masing.
Perbedaan pilihan politik adalah keniscayaan, dan merawat ikatan persaudaraan di atas segalanya.
Sebagai anak adat katanya, memilih pemimpin secara demokratis sebagai salah satu warisan peradaban leluhur, yang dilandasi nilai tradisi, spiritualitas sebagai manifestasi insan beriman.
"Mari dengan hati bersih dan pikiran jernih kita pilih pemimpin terbaik untuk masa depan Kota Ambon dan Provinsi Maluku yang Maju, Beradab, dan Berdaya," tuturnya.
Selain itu, tidak menimbulkan kegaduhan dan menyebar hoaks yang dapat mencederai proses demokrasi yang diupayakan bersama.
Dengan partisipasi segenap warga dan pemilih kita bersama wujudkan Pilkada Kota Ambon dan Provinsi Maluku yang Bersih, Bebas, Jujur, Adil, lebih maju, lebih berkualitas, beradat dan berintegritas, karena pilihan masyarakat menentukan kemajuan dan perubahan kota Ambon dan Maluku ke depan.