Ambon (Antara Maluku) - Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Maluku menggelar lomba kreativitas daur ulang sampah dalam rangka menyambut Hari Lingkungan Hidup seDunia yang jatuh pada 5 Juni 2014.
Ketua Panitia Yunan Tan, Rabu, mengatakan lomba yang didibuka Asisten II budang kesejahteraan Sosial Setda Maluku Ally Sela, di Ambon, Rabu, dibagi dua kategori yakni sekolah dasar (SD) dan SMP serta SMA sederajat dan umum.
Total peserta sebanyak 52 grup, masing-masing grup beranggotakan tiga orang dan terbagi untuk kategori SD dan SMP diikuti 21 grup, sedangkan SMA dan umum diikuti 31 grup.
Lomba kreativitas daur ulang sampah bertujuan mengajak masyarakat mengolah sampah sesuai prinsip 3R (reduce, reuse, recycle) serta menjaga sungai-sungai di Kota Ambon agar tidak menjadi kotor.
"Kreativitas daur ulang smapah juga jika dikembangkan dalam skala besar dapat memberikan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," katanya.
Lomba disasarkan untuk menggerakkan komponen masyarakat untuk sadar dan berperan melindungi ekosistem pesisir dan ketahanan lingkungan pada umumnya, mengajak semua pemangku kepentingan untuk meningkatkan kualitas lingkungan ekosistem pesisir sehingga kesejahteraan masyarakat meningkat.
Selain itu mengajak semua pihak untuk menyatukan langkah melindungi ekosistem pesisir dari dampak perubahan iklim sehingga tercapai ketahanan lingkungan.
Kepala Bapedalda Maluku Fauzan Chatib mengatakan, lomba tersebut disasarkan guna meningkatkan kreativitas masyarakat dengan memanfaatkan barang-barang tidak terpakai atau sampah disekitarnya dan mengubahnya menjadi barang berharga dan memiliki nilai jual.
"Program tahunan ini juga akan berdapak meningkatkan ketahanan masyarakat dan kepedulian mereka terhadap lingkungan sekitar, sekaligus memandang menganggap sampah sebagai sesuai yang berharga dan dapat menghasilkan pendapatan," katanya.
Gubernur Maluku Said Assagaff dalam sambutan dibacakan Asisten Kesejahteraan Sosial Ally Sela mengatakan, sampah merupakan masalah yang terjadi di semua tempat, tetapi melalui pemanfaatan dan kreativitas, sampah dapat berubah menjadi barang berharga jual tinggi.
Gubernur Said memandang lomba tersebut sangat bermanfaat untuk meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap masalah-masalah lingkungan sekaligus meningkatkan kreativitas sejak dini.
"Sampah menjadi masalah dimana-mana. Karena itu diperlukan upaya dan langkah terpadu dari hulu dan hilir untuk mengatasinya melalui pemanfaatan teknologi dan kreativitas tepat guna," katanya.
Dia berharap, kepedulian masyarakat terutama siswa dalam pengelolaan dan pemanfaatan sampah melalui kreativitas tepat guna, tidak hanya terbatas pada lomba tersebut, tetapi dapat dilakukan setiap saat sehingga memberikan dampak ganda, terutama lingkungan bersih dan sehat serta mendatangkan pendapatan.
Bapedalda Maluku Gelar Lomba Daur Ulang Sampah
Rabu, 28 Mei 2014 19:38 WIB