Ambon (ANTARA) - Komunitas Ambon Rindu Katong Bakudapa (Arkaba) mengadakan khitanan gratis bagi 130 anak di Tial, KEcamatan Salahutu (Pulau Ambon) Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, dalam rangka menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat di provinsi itu.
“Kami ingin memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, khususnya kepada keluarga di Maluku yang membutuhkan bantuan untuk khitan anak-anak mereka," kata Ketua Arkaba Darmi Marasabessy di Ambon, Jumat.
Proses khitan dilakukan oleh tim medis profesional dari sejumlah puskesmas di Kecamatan Salahutu di bawah koordinasi Dinas Kabupaten Maluku Tengah.
Komunitas Arkaba berharap kegiatan ini tidak hanya memberikan manfaat langsung kepada anak-anak, tetapi juga mempererat hubungan antara komunitas dengan masyarakat setempat. Kegiatan sosial seperti ini diharapkan terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi pihak lain untuk ikut berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik.
Selain kegiatan khitanan gratis, Darmi mengaku, Arkaba juga memfasilitasi kegiatan itsbat nikah bagi sebanyak 25 pasangan yang pernikahannya belum tercatat di kantor urusan agama (KUA).
“Dalam kegiatan itsbat nikah nantinya kita akan libatkan pihak kementerian agama (Kemenag) wilayah Maluku yang tentunya punya kewenangan di situ,” ujarnya.
Dengan adanya kegiatan ini, mereka kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan masyarakat, khususnya di daerah-daerah Maluku yang membutuhkan perhatian lebih.
Komunitas Arkaba adalah komunitas yang aktif dalam berbagai kegiatan sosial, khususnya bakti sosial. Awalnya, nama Arkaba merupakan singkatan dari "Arisan Katong Baku Dapa," yang mencerminkan kegiatan awal komunitas ini sebagai arisan untuk mempererat hubungan antaranggota.
Namun, seiring waktu dan semakin luasnya kegiatan sosial yang dilakukan, nama tersebut diubah menjadi "Ambon Rindu Katong Baku Dapa," yang lebih mencerminkan semangat kebersamaan dan kerinduan akan kampung halaman.
Komunitas ini menghimpun masyarakat Maluku yang merantau di Jakarta dan telah berdiri selama 38 tahun. Arkaba dibangun dengan tujuan utama mempererat tali silaturahmi di antara warga Maluku, sekaligus menjadi wadah untuk saling membantu.
Pada awalnya, anggota Arkaba rutin mengumpulkan iuran untuk membantu sesama anggota yang membutuhkan. Namun, semangat solidaritas tersebut berkembang, hingga akhirnya Arkaba memutuskan untuk memperluas manfaat kegiatannya dengan membantu masyarakat Maluku secara lebih luas melalui berbagai aksi sosial. Kini, Arkaba terus menjadi simbol persatuan dan kepedulian masyarakat Maluku di tanah perantauan.