Ambon (ANTARA) - Kepolisian Daerah (Polda) Maluku siap menggelar Operasi Keselamatan Salawaku 2025 dalam rangka meningkatkan ketertiban masyarakat dalam berlalu lintas menjelang bulan suci Ramadhan.
“Jadi untuk cipta kondisi keamanan, keselamatan, ketertiban dan kelancaran lalu lintas (Kamseltibcarlantas) di wilayah hukum Polda Maluku maka akan dilaksanakan ops keselamatan Salawaku dengan tujuan untuk memberikan rasa aman kepada masyarakat," kata Karo Ops Polda Maluku Kombes Pol Ronald Reflie Rumondor, di Ambon, Maluku, Kamis.
Sebelum operasi keselamatan dihelat, Polda Maluku terlebih dahulu melakukan pelatihan praoperasi kepada personel. Pelatihan praoperasi digelar di ruang rapat utama Polda Maluku, Tantui, Kota Ambon.
Kegiatan ini dibuka oleh Karo Ops Polda Maluku, didampingi Direktur Intelkam dan Direktur Lantas Polda Maluku. Turut hadir Wakapolresta Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease.
Latihan Pra Operasi Keselamatan mengusung tema “Demi meningkatkan dan menertibkan keselamatan berlalu lintas Polda Maluku dan jajaran siap mewujudkan Kamseltibcarlantas yang nyaman kondusif dan terkendali di wilayah hukum Polda Maluku.”
Operasi keselamatan juga bertujuan untuk meningkatkan disiplin masyarakat dalam berlalu-lintas serta menurunkan angka fatalitas kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas.
Operasi keselamatan dilaksanakan selama 14 hari terhitung 10-23 Februari 2025. Operasi akan memprioritaskan kegiatan preemtif dan preventif secara selektif serta didukung penegakan hukum secara persuasif dan humanis.
"Latihan praops yang kami laksanakan saat ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan cara bertindak anggota pada saat pelaksanaan operasi nanti di lapangan dapat berjalan maksimal sesuai dengan sasaran operasi," terangnya.
Karo Ops Polda Maluku berharap operasi keselamatan Salawaku 2025 dapat menjadi momentum untuk mendukung target program Polri, sebagai upaya meningkatkan kepercayaan publik terhadap institusi Polri serta cipta kondisi menjelang Idul Fitri 1446 Hijriah.
Karo Ops juga menekankan beberapa hal kepada para peserta pelatihan, yang pertama melaksanakan deteksi dini dan pemetaan terhadap lokasi rawan terhadap kemacetan pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas.
Kedua, agar para personel dapat melaksanakan bimbingan dan penyuluhan kepada masyarakat tentang kamseltibcarlantas berupa kegiatan sosialisasi pemasangan spanduk, baliho, penyebaran poster dan stiker melalui media cetak, elektronik maupun media sosial.
Yang ketiga, para personel diminta melaksanakan gelar keamanan di lapangan secara optimal khususnya pada jam-jam sibuk atau padat arus lalu lintas.
Karo Ops juga mengarahkan personel untuk melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait tentang target penertiban pelanggaran pada ruas troubleshoot (titik kepadatan dan kemacetan tinggi) dan blackspot (lokasi dinyatakan rawan karena jumlah kecelakaan tinggi).
"Penindakan hukum agar dilaksanakan secara skala prioritas khususnya kepada pelanggar lantas yang mengakibatkan fatalitas laka lantas seperti balap liar, penggunaan kendaraan bermotor yang tidak sesuai dan lain lain," pintanya.