Ternate (Antara Maluku) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Ternate, Maluku Utara, belum mendapatkan edaran dari pemerintah pusat mengenai pakaian impor bekas terkontaminasi bakteri.
Kadisperindag Kota Ternate, M Arif Gani mengatakan di Ternate, Jumat, sampai saat ini belum memperoleh edaran atau surat resmi dari Kementerian, terkait pakaian impor bekas yang terkontaminasi bakteri.
"Yang kami terima baru apel Amerika. Informasi pakaian impor bekas terkontaminasi bakteri baru kami dengar dari media, namun belum secara resmi belum kami terima dari Kementerian," ujarnya.
Arif menambahkan, jika ada pemberitahuan secara resmi, tentu akan menindaklanjuti. Karena ini menyangkut barang import, maka tentu akan melibatkan berbagai pihak terkait.
Menyusul pemberitaan soal baju impor bekas (cakar bongkar), yang terindikasi mengandung bakteri, sejumlah warga Kota Ternate, mulai enggan mendatangi tempat penjualan cakar bongkar di kawasan Gamalama.
Ardi misalnya, warga Kota Ternate yang biasa mendatangi tempat penjualan cakar bongkar, pascapemberitaan terkontaminasi bakteri, tidak lagi mendatangi pasar barang bekas tersebut.
Menurutnya, meski di Kota Ternate, belum ada informasi soal bakteri yang ditemukan pada pakaian impor bekas, namun tetap khawatir sebab hampir semua barang berasal dari beberapa negara yang sama.
"Saya dengar juga, cakar bongkar itu pakaian dari Tiongkok, Singapura dan Malaysia yang dimasukkan ke Indonesia,: katanya.
Ia meminta instansi terkait untuk segera menindaklanjuti informasi tersebut, agar masyarakat mengetahui secara pasti serta tidak terinfeksi bakteri dari pakaian bekas.
