Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Prabowo Subianto mengibaratkan koperasi sebagai kumpulan lidi jika disatukan dapat menjadi kekuatan yang bermanfaat.
Hal itu dikatakan Prabowo dalam sambutannya pada peluncuran kelembagaan 80 ribu unit Koperasi Desa dan Kelurahan (Kopdes/Kopkel) Merah Putih di Desa Bentangan, Wonosari, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Senin.
"Koperasi adalah alatnya orang lemah, alatnya bangsa yang lemah. Tapi konsepnya sederhana, sama dengan konsep lidi. Satu lidi lemah, tidak kuat, tidak ada artinya satu lidi, tapi kalau lidi puluhan lidi, ratusan lidi dijadikan satu ini adalah alat yang bisa membantu kita. Jadi dari lemah, lemah, lemah, lemah menjadi kekuatan. Ini adalah konsep koperasi," kata Prabowo.
Presiden menyampaikan bahwa koperasi merupakan alat yang digunakan oleh masyarakat yang belum memiliki kekuatan ekonomi. Mereka yang sudah kuat secara ekonomi umumnya membentuk badan usaha berbentuk perseroan terbatas, holding, maupun korporasi.
Prabowo mengatakan konsep koperasi adalah gotong royong dan dibangun sejak lama.
Gerakan seperti koperasi, kata Presiden, tidak selalu disukai oleh kalangan pemodal besar karena dianggap bisa menjadi pesaing.
"Dan ada negara-negara tertentu di dunia yang memang tidak suka melihat ada negara baru, negara besar yang mau bangkit. Ini adalah masalah manusia, masalah geopolitik, masalah hegemoni," ucapnya.
Presiden menilai koperasi dapat menjadi sarana untuk mencapai kedaulatan dan kemerdekaan, khususnya dalam bidang ekonomi.
Namun, Kepala Negara menegaskan selama rakyat masih mengalami kelaparan dan kemiskinan, maka kemerdekaan belum sepenuhnya terwujud.
"Negara yang merdeka adalah negara yang bisa memberi makan rakyatnya, rakyat yang merdeka, bangsa yang merdeka adalah yang bisa menjamin memberi kehidupan yang layak bagi seluruh rakyatnya," tegas Prabowo.
Peluncuran Kopdes/Kopkel Merah Putih ini merupakan tindak lanjut dari Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang berlaku sejak 27 Maret 2025.
Peluncuran tersebut diikuti secara serentak oleh seluruh daerah di Indonesia melalui sambungan daring, mencakup 38 provinsi serta 514 kabupaten dan kota. Hingga saat ini, tercatat sebanyak 81.140 unit Kopdes/Kopkel Merah Putih telah terbentuk di seluruh Indonesia, dengan 80.081 di antaranya telah berbadan hukum.
Program ini ditujukan untuk membangun ekonomi dari tingkat desa dan kelurahan guna menciptakan pemerataan serta membebaskan masyarakat dari kemiskinan. Sebanyak 13 kementerian dan dua lembaga negara terlibat dalam pelaksanaan program tersebut, bersama dengan para gubernur, wali kota, bupati, dan kepala desa.
Selain unit-unit koperasi yang telah terbentuk, pemerintah juga telah menyiapkan 108 koperasi percontohan yang diharapkan dapat menjadi model bagi desa-desa lainnya. Mulai 22 Juli 2025, koperasi percontohan tersebut telah dapat mengakses pembiayaan melalui skema Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank Himbara.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Prabowo ibaratkan koperasi seperti lidi, jika disatukan jadi kekuatan