Ambon (ANTARA) - Pemprov Maluku membentuk tim percepatan pembangunan Jalan Pesisir Teluk Ambon atau Coastal Road untuk memastikan proyek strategis sepanjang kurang lebih 21 kilometer ini berjalan tepat waktu dan berkualitas.
“Tim tersebut melibatkan unsur Pemerintah Provinsi Maluku, Pemerintah Kota Ambon, Badan Pertanahan Nasional (BPN), akademisi dari berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Pattimura, serta tokoh-tokoh masyarakat,” kata Juru bicara Pemprov Maluku Kasrul Selang di Ambon, Rabu.
Menurutnya, langkah ini menandai babak baru dalam upaya pemerintah daerah mengatasi persoalan keterbatasan infrastruktur jalan di darat yang selama ini terkendala masalah pembebasan lahan dan kompleksitas sosial.
“Dengan Coastal Road, kita bisa menghadirkan solusi yang efisien, aman, dan estetis. Jalur ini bukan sekadar jalan, tetapi wajah baru Teluk Ambon yang modern dan ramah lingkungan,” kata dia.
Ia menegaskan, keterlibatan akademisi dan masyarakat bukan hanya sebagai formalitas, tetapi bagian dari strategi agar pembangunan selaras dengan kepentingan publik dan tetap memperhatikan aspek ekologi.
“Setiap proses reklamasi akan menghasilkan lahan baru yang dikelola dengan penuh tanggung jawab. Coastal Road harus menjadi simbol transformasi, bukan kerusakan,” ujarnya.
Apalagi saat ini Kementerian PUPR melalui Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) telah melakukan survei awal atau Rapid Planning Study untuk mengidentifikasi rute dan kebutuhan teknis.

Hasil survei ini akan menjadi dasar penyusunan Feasibility Study (FS), rencana induk, hingga Detail Engineering Design (DED). Proyek ini juga masuk dalam skema National Urban Development Planning (NUDP) yang melibatkan Kementerian PPN/Bappenas, sehingga mendapat dukungan dari pemerintah pusat.
“Gubernur Maluku Hendrik Lewerissa telah menerima tim BPIW dan perwakilan Kementerian Dalam Negeri. Dalam pertemuan tersebut, ia berkomunikasi langsung dengan Kepala BPIW Zevi Azzaino untuk memastikan dukungan penuh pemerintah pusat terhadap proyek yang akan menjadi ikon baru Maluku ini,” tuturnya.
Selain pembangunan fisik, Pemprov Maluku menyiapkan kajian lingkungan secara komprehensif. Kerja sama dijalin dengan Universitas Pattimura melalui Pusat Studi Lingkungan untuk menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL).
Kajian ini diharapkan dapat meminimalisasi dampak negatif terhadap ekosistem laut dan pesisir.
“Kita ingin memastikan proyek ini memberi manfaat ekonomi tanpa mengorbankan lingkungan,” tambah dia.
Menurutnya, Coastal Road adalah implementasi nyata dari Sapta Cita Maluku yang meliputi pemerataan infrastruktur, perlindungan lingkungan, dan harmoni sosial. Arah pembangunan ini sejalan dengan Asta Cita Nasional yang menekankan pembangunan dari pinggiran, penguatan konektivitas, dan peningkatan kualitas hidup masyarakat.
“Dalam beberapa tahun ke depan, kita ingin melihat Teluk Ambon bukan hanya sebagai ikon wisata, tetapi sebagai pusat pertumbuhan ekonomi dengan infrastruktur kelas dunia. Coastal Road adalah langkah pertama menuju Maluku yang lebih maju dan kompetitif,” ujarnya.
