Ternate (ANTARA) - Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda menyikapi terkait sengketa tiga pulau di Kabupaten Halmahera Tengah diklaim Provinsi Papua Barat Daya menyebut ketiga pulau berada di Kecamatan Pulau Gebe itu seharusnya masuk Kabupaten Raja Ampat.
"Untuk tiga pulau itu, kami akan melakukan audiensi dengan Menteri Dalam Negeri, Tito Karvanian," kata Gubernur Malut, Sherly Tjoanda di Ternate, Rabu.
Sengketa tiga pulau meliputi, Pulau Sain, Pulau Piyai dan Pulau Kiyas saat ini diklaim oleh Pemprov Papua Barat Daya dengan menyebut tiga pulau itu masuk Kabupaten Raja Ampat, bukan Maluku Utara.
Akibatnya warga Desa Umiyal di Kecamatan Pulau Gebe di Kabupaten Halmahera Tengah membakar sejumlah rumah yang merupakan fasilitas yang dibangun oleh Pemkab Raja Ampat sebagai bentuk aksi protes.
Sherly menjelaskan, selain melakukan audiensi dengan Kementerian Dalam Negeri juga akan melakukan komunikasi dengan Pemprov Papua Barat Daya.
"Saya akan komunikasikan dengan Gubernur Papua Barat Daya, termasuk Bupati Raja Ampat dan Bupati Halmahera Tengah," ujar Sherly .
Menurutnya langkah itu dilakukan, untuk meredam masalah ini, terutama di kalangan masyarakat baik dari Kabupaten Halmahera Tengah maupun Kabupaten Raja Ampat.
"Kita tidak ingin gejolak ini tidak semakin besar, sehingga meminta masyarakat dari kedua pihak itu untuk menahan diri," kata dia.
Sebelumnya, pada Sabtu (20/9/2025) beredar video ratusan warga Desa Umiyal, Kecamatan Pulau Gebe di Kabupaten Halmahera Tengah membakar sejumlah rumah di Pulau Sain yang merupakan fasilitas yang dibangun oleh Pemkab Raja Ampat.
Pembakaran sebanyak lima unit rumah itu yang dilakukan oleh warga Desa Umiyal, Kecamatan Pulau Gebe, sebagai bentuk aksi protes terhadap Pemprov Papua Barat Daya yang mengklaim sebagai wilayah mereka.
Pula Sain, Pulau Piyai dan Pulau Kiyas itu berada di perbatasan wilayah antara Provinsi Maluku Utara dengan Provinsi Papua Barat Daya
