Ambon (Antara Maluku) - Gubernur Maluku Said Assagaff mengatakan provinsi kepulauan seperti Ambon memiliki peran strategis dalam mendukung poros maritim dunia yang kuat, tetapi peran itu tidak berarti bila pemerintah masih memegang paradigma pembangunan berbasis kontinental.
"Provinsi-provinsi kepulauan perlu diberi kesempatan menyusun barisan untuk pengembangan maritim Indonesia sebagai pilot project pengembangan maritim nasional," kata Gubernur Said dalam sambutan tertulis yang dibacakan Wakil Gubernur Maluku Zeth Sahuburua pada sebuah seminar nasional di Ambon, Selasa.
Seminar bertema "Reformulasi Provinsi Kepulauan Menuju Poros Maritim Nasional Berbasis Gerakan Pemuda" yang digagas Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Provinsi Maluku itu menampilkan narasumber yakni Anggota DPD RI Prof John Pieris dan Anggota DPR RI Mercy Barends.
Gubernur Said mengatakan peranan provinsi kepulauan dalam memajukan poros maritim dunia sangat penting karena mendukung visi dan cita-cita mulia membangun pondasi Indonesia sebagai Negara Maritim.
"Membangun negara maritim yang kuat, perlu dukungan semua pihak yang solid sehingga bisa menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang mandiri," katanya.
Karena itu, untuk mewujudkan negara maritim yang kuat dan mandiri, perlu kesadaran warga masyarakat di negeri ini untuk melihat laut dan kepulauan sebagai potensi dan kekuatan yang sangat besar.
"Salah satu upaya efektif untuk membangkitkan kesadaran di kalangan generasi muda bangsa, yakni melalui kepedulian mendorong cita-cita mulia ini," ujarnya.
Gubernur Said mengatakan pembangunan maritim tidak bisa dilakukan secara instan. Untuk mengoptimalkan pembangunan maritim di tingkat lokal, nasional, dan global, dan khususnya dalam membentuk poros maritim dunia perlu arah, orientasi, strategi dan antisipasi pembangunan yang efektif.
"Keunggulan sumberdaya, posisi strategis dan geopolitik perlu diarahkan untuk menjawab tantangan bangsa Indonesia yang sangat berat itu," katanya.