Jakarta (ANTARA) - Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya mengatakan sektor penerbitan bisa menjadi salah satu sarana untuk mendorong literasi yang berkontribusi membangun karakter bangsa di tengah transformasi digital yang cepat.
"Kami di Kementerian Ekonomi Kreatif berkomitmen memperkuat ekosistem penerbitan nasional dengan mendukung penulis, penerbit, dan komunitas literasi sebagai fondasi peradaban bangsa. Kekuatan narasi tetap relevan dalam membentuk generasi yang berintegritas,” tegas Menekraf Riefky dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan buku yang mengambil kisah inspiratif dari kepemimpinan memiliki hubungan erat dengan perkembangan ekonomi kreatif.
Menteri Ekraf menegaskan pentingnya narasi yang lahir dari pengalaman dan nilai kehidupan.
Ia pun memberikan apresiasi terhadap peluncuran buku “The Mentor: Sembilan Purnama di Sisi SBY”, kisah inspiratif sembilan bulan perjalanan spiritual dan kepemimpinan Merry Riana di bawah bimbingan langsung Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Menteri Ekraf menyampaikan bahwa peluncuran buku ini bukan sekadar perayaan karya tulis, melainkan perwujudan nilai luhur bangsa yang dihidupkan melalui kreativitas.
Menteri Ekraf menyebut Merry Riana dan Alva Tjenderasa berhasil membawa semangat storytelling Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
“‘The Mentor’ bukan hanya sekadar bacaan, tetapi jembatan antara kepemimpinan dan kreativitas, antara refleksi dan aksi. Kreativitas yang kuat bukan hanya soal ide, tetapi juga tentang kedalaman makna. Mereka membuktikan bahwa karya tulis bisa menjadi hasil kreativitas bernilai tinggi bukan hanya menghibur, tetapi juga menginspirasi dan menggerakkan gagasan,” ujar Menteri Ekraf.
Buku ini mengisahkan perjalanan Merry Riana selama sembilan bulan bersama Presiden ke-6 RI SBY yang memberikan inspirasi tentang nilai, kepemimpinan, dan kemanusiaan. Melalui kisah dari “Pacitan hingga Stanford, dari keheningan hingga sorak kemenangan”, buku ini mengajak pembaca untuk merenungkan makna kepemimpinan sejati mulai dari keteguhan, nilai moral, pengabdian, dan transformasi.
Penulis buku 'The Mentor' Merry Riana mengatakan buku ini berawal dari sebuah panggilan hati sekaligus keresahan yang ada.
"Ketika saya melangkahkan kaki saya ke dunia pemerintahan, dunia yang amat sangat baru, dunia yang mungkin saya belum terlalu pahami belum saya mengerti, tetapi justru di situlah saya ingin belajar untuk bisa lebih mengenali dan juga lebih memahami dan di situlah akhirnya saya bisa punya kesempatan untuk belajar dari sosok mentor," ungkapnya dalam sambutannya.
Peluncuran buku dihadiri langsung oleh Presiden ke-6 RI SBY ini mendapat dukungan penuh oleh Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhono (AHY).
Dalam pidatonya, Menteri Koordinator AHY mengatakan menulis sebuah buku bukan hanya sekadar mencatat, tetapi tentang bagaimana terjadi dialektika batin, rasa, hingga menyelami apa yang dipikirkan oleh 'The Mentor'.
"Menulis buku atau membuat buku tidak sama seperti membuat irigasi, karena butuh dialog dengan batin kita, dengan rasa, dengan empati dan juga berusaha untuk menyelami apa yang ada di pikiran sang mentor," ujar Menko AHY.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Menekraf sebut sektor penerbitan berkontribusi bangun karakter bangsa
