Ambon, 11/9 (Antara Maluku) - DPRD Kota Ambon memandang perlu adanya investasi dari Australia Utara guna mendorong pengembangan sektor pariwisata di daerah ini.
Ketua DPRD Kota Ambon, Jammes Maatita, di Ambon, Kamis, mengatakan, saat pertemuan dengan Wali Kota Darwin (Australia Utara), Katherina Fong Lim pada 9 September 2015 telah meminta adanya investor dari negara tetangga tersebut mendukung pengembangan pariwisata di ibu kota Provinsi Maluku.
"Kami memanfaatkan kunjungan Wali Kota Darwin ke DPRD Kota Ambon untuk menggalakkan investor asal kota kermbar (sister city)untuk menanamkan modalnya di Ambon," ujarnya.
Pertimbangannya, objek - objek wisata, yang ada di Kota Ambon selama ini pengelolaannya oleh pihak ketiga maupun pemilik lahan belum profesional.
"Jadi dibutuhkan investor yang profesional di sektor pariwisata asal Darwin untuk mengelola sejumlah objek wisata memiliki keunggulan komparatif di Ambon," kata James.
Apalagi, Ambon - Darwin saat ini intensif merealisasikan kerja kota kembar yang saatnya diarahkan juga untuk pengembangan sektor parisata, di samping pendidikan dan kesehatan.
Begitu pun, para veteran tentara persemakmuran yang tergabung dalam "Gull Force" sering berkunjung ke Ambon, terutama menjelang peringatan Anzac Day setiap 25 April.
Taman Persemakmuran yang terawat di Kapaha, kecamatan Sirimau menjadi saksi sejarah para tentara persemakmuran dimakamkan saat gugur pada perang dunia II.
"Objek - objek wisata lainnya, seperti bahari, sejarah dan lainnya bila dikelola profesional oleh investor asal Darwin memungkinkan jalinan kota kembar lebih menggairahkan kerjasama kota kembar," tegas James.
Dia mengemukakan, program "mangente Ambon" (datang dan lihat) idialnya dimanfaatkan untuk menata fasilitas - fasilitas di objek wisata agar memberikan rasa kerasan bagi para pengunjung, terutama wisatawan asing.
"Pesona wisata bahari dengan santai di pasir putih sambil menikmati gulungan ombak dilatarbelakangi pemandangan gunjung menghijau menjadi kenangan indah bagi wisatawan," kata James.
Dampak, setelah wisatawan asing kembali ke negaranya bisa mempromosikan bahwa idialnya berkunjung ke Ambon karena memiliki pesona wisata komparatif.
"Jadinya, kerjasama kota kembar Ambon - Darwin yang terjalin 32 tahun lebih digairahkan untuk pengembangan sektor lainnya yang saling menguntungkan," ujar James.
Terobosan ini bisa menjawab pandangan bahwa kerjasama kota kembar Ambon - Darwin tidak semata dengan lomba layar Internasional Darwin - Ambon.