Ternate, 28/9 (Antara Malaka) - Kantor Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Ternate, Maluku Utara, mencatat selama sebulan terakhir tercatat menangani 40 kasus kebakaran yang terjadi di daerah ini.
Kepala Tata Usaha Kantor Damkar Kota Ternate, Naim Syafar di Ternate, Senin, membenarkan adanya musibah kebakaran yang terjadi di lereng Gunung Gamalama, akibatnya ribuan perkebunan milik warga terbakar.
"Selama sebulan ini tercatat ada 40 kasus kebakaran. 30 kasus diantaranya merupakan kebakaran di lereng Gunung Gamalama dan mengakibatkan ribuan pohon perkebunan warga terbakar dan gagal panen," ujarnya.
Dia merujuk Kelurahan Marikurubu saat ini tercatat sembilan orang petani yang memiliki tanaman cengkih dan pala terbakar saat kejadian itu dan belum ditaksir berapa kerugian material yang dialami.
Dari hasil inventarisassi, salah seorang petani, Amir Tahir, bukan saja kehilangan 50 pohon cengkih yang terbakar, tetapi harus kehilangan 100 pohon durian yang saat ini tengah masa panen di atas areal tanah seluas satu hektar.
Selain itu, salah seorang petani lainnya, Farahad Kapita, kehilangan 30 pohon pala yang tengah masa panen .
Begitu pun, areal perkebunannya juga ada 21 pohon kayu manis yang sudah matang dan siap untuk dijual.
Sebelumnya, Pemprov Maluku Utara meminta kepada empat daerah kabupaten/kota agar segera mengeluarkan rekomendasi terkait siaga darurat kebakaran hutan.
Kadis Kehutanan Pemprov Maluku Utara, Syukur Lila, menyatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi dengan daerah yang dilanda kebakaran hutan yang menghasilkan sejumlah keputusan agar daerah segera mengatasi kebakaran hutan.
Rapat koordinasi dengan perwakilan kabupaten/kota itu sudah menghasilkan kesepakatan.
Menurut dia, melalui rapat koordinasi itu, Pemprov Maluku Utara berharap agar kabupaten/kota bisa melakukan langkah yang akurat dan tepat dalam menangani kebakaran hutan di masing-masing daerahnya.
"Kami memprihatinkan karena dari data yang diperoleh, kebakaran tersebut hampir melanda permukiman warga setempat," kata Syukur.