Ambon, 13/10 (Antara Maluku) - Provinsi Maluku layak diusulkan sebagai poros maritim Indonesia karena dari aspek geostrategis terletak pada posisi silang geopolitik dan geoekonomi dan merupakan jalur penting lalu lintas perdagangan internasional.
"Alur laut kepulauan Indonesia merupakan wilayah lalu lintas dunia, dan atas dasar posisi geostrategis tersebut, maka tidak berlebihan kalau saya katakan Maluku sangat layak diusulkan menjadi poros maritim Indonesia, sejalan dengan visi Presiden menjadikan Indonesia bagai poros matirim dunia," kata Gubernur Maluku Said Assagaff di Ambon, Senin.
Menurut dia, mewujudkan Maluku sebagai poros maritim Indonesia, adalah suatu visi untuk merespons transformasi besar yang sedang terjadi dengan pergeseran pusat grafitasi geoekonomi dan geopolitik dunia dari barat ke negara-negara di Asia timur.
Gubernur menyampaikan hal itu saat membuka rapat sinkronisasi aspirasi daerah dalam rangka konsolidasi anggota DPD dengan seluruh SKPD provinsi yang dihadiri Wakil Ketua DPD Gusti Kanjeng Ratu Hemas, John Pieris, Nono Sampono, Ana Latuconsina, dan Novita Anakotta.
Menurut Said Assagaff, poros maritim bagi provinsinya dapat dipahami sebagai suatu visi untuk nantinya menjadikan wilayah ini sebagai pusat kegiatan ekonomi nasional maupun regional, dengan memanfaatkan sumber-sumber kelautan dan perikanan.
Di samping itu poros maritim adalah upaya mengejawantahkan posisi geostrategis Maluku dalam pemanfaatan potensi-potensi kelautan dan perikanan baik secara ekonomis maupun secara strategis.
"Posisi Maluku strategis lainnya yakni sebagai wilayah yang berada pada kawasan perbatasan dengan Australia dan Timor Leste, sehingga ke depannya perlu membangun konektsitas wilayah selatan Indonesia dengan menjadikan Saumlaki di Kabupaten Maluku Tenggara Barat sebagai pintu gerbang bagian selatan negara ini," ujarnya.
Melalui jalur penerbangan Darwin (Australia)-Saumlaki (Indonesia) akan sangat berdampak pada percepatan pembangunan ekonomi agar aktivitas membangun daerah tidak hanya terkonsentrasi pada wilayah barat Indonesia saja, namun perlu didorong pada wilayah timur sekaligus mengurangi kesenjangan antarwilayah.
Untuk membuka pintu Darwin-Saumlaki itu, Menhub sudah memberikan lampu hijau kepada maskapai penerbangan Garuda Indonesia Airlines.
"Sehingga kami minta bantuan anggota DPD bisa mempercepat membuka konektivitas antara wilayah selatan Indonesia di Maluku. Kami bukan saja membangun kemaritiman tetapi sektor pendukung lainnya, seperti pariwisata," katanya.
Maluku Layak Jadi Poros Maritim Indonesia
Selasa, 13 Oktober 2015 7:42 WIB