Ternate (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Maluku Utara menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) sebagai upaya pemerintah menjaga stabilitas harga dan ketersediaan bahan pangan di tengah meningkatnya kebutuhan masyarakat.
Wakil Gubernur Malut, Sarbin Sehe dihubungi di Ternate Selasa, mengatakan, GPM merupakan langkah strategis pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi dan memastikan pasokan pangan tetap aman, khususnya menjelang hari besar keagamaan.
Gerakan Pangan Murah tersebut dilaksanakan oleh Dinas Pangan Provinsi Maluku Utara, dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.
Menurutnya, momentum Nataru kerap diikuti dengan lonjakan harga kebutuhan pokok, sehingga kehadiran pemerintah melalui pasar murah menjadi sangat penting untuk menjaga daya beli masyarakat.
Gerakan Pangan Murah terbuka untuk umum dan diharapkan dapat meringankan beban masyarakat dengan adanya skema subsidi potongan harga.
Pemerintah menyediakan 500 paket pangan murah yang dapat diakses langsung oleh masyarakat. Setiap paket terdiri dari beras premium 5 kilogram, gula pasir 2 kilogram, dan minyak goreng 2 liter ditebus hanya dengan harga Rp50 ribu .
Kebijakan potongan harga yang komprehensif ini menjadikan GPM sebagai langkah konkret Pemerintah Provinsi Maluku Utara dalam menjaga stabilitas harga dan memastikan daya beli masyarakat tetap terlindungi, terutama menghadapi lonjakan kebutuhan selama Hari Besar Keagamaan Nasional.
Sebelumnya, Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda, menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk menjaga daya beli masyarakat dan menekan laju inflasi dengan diwujudkan melalui pembukaan kegiatan GPM.
Gubernur ingin memastikan bahwa menjelang Natal, stok pangan tersedia dengan cukup dan harganya tetap terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, terutama bagi saudara-saudara kita yang akan merayakan hari besar keagamaan.
Dia menekankan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan bentuk intervensi nyata pemerintah dalam menghadapi lonjakan permintaan barang atau bahan pokok yang
